SABTU malam, 23 Juli 2011, suasana riuh menghiasi Taman Budaya di Banda Aceh. Dentuman musik menghentak para pengunjung. Adalah Pesta Musik Indie (independen) yang sedang berlangsung di panggung terbuka Taman Budaya Aceh itu. Sebelas band tampil menunjukkan kebolehannya dalam bermusik.
Kesebelas band tersebut yakni Angsoka, U-Boe, Dancing in My Head, Gig’s, Tropical Trim, Ibal Apex dan para pemain Blues, Little Peace, Shock Drama, Selfish, Senyum Winona, dan Horny Fever.
Band-band tersebut mengusung genre berbeda. Seperti rock, garage rock n’ roll, pop, jazz, blues, retro, death metal, hingga DJ dan rapper. Di panggung, band-band itu menunjukkan karya-karya ciptaan mereka sendiri.
“Pesta Musik Indie ini merupakan kelanjutan dari acara Music on Trailer di tiga titik Kota Banda Aceh, yaitu di Simpang BPKP, Simpang Surabaya dan, di gerbang Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh,” ujar Reza Aulia, salah seorang panitia penyelenggara.
Hampir semua pengunjung yang datang malam itu adalah para penikmat musik indie di Aceh yang juga merupakan sejumlah fans dari masing-masing band indie yang tampil. Mereka mengusung slogan “support our local talent.”
“Even ini untuk mendukung kreativitas musisi indie Aceh yang belum mendapatkan wadah untuk mengapresiasikan musik indie dari berbagai genre,” sebut Reza.
Band-band tersebut, kata dia, sangat berharap agar semakin banyak even festival musik yang bertema Indie Music digelar dengan menampilkan karya sendiri dari band-band Aceh.
Malam itu, Exo Production sebagai penyelenggara Pesta Musik Indie hadir dengan motto: “indie music makes us all unite.” []