Thursday, April 25, 2024
spot_img

Belanja Publik Aceh Belum Efisien

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) menilai anggaran belanja publik di Aceh saat ini belumlah efektif dan efisien. Masih ada beberapa indikator mendasar dari pembangunan seperti tingkat kemiskinan serta tingkat pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan dari masyarakat masih rendah.

Koordinator MaTA, Alfian, mengatakan APBA 2013 nantinya haruslah mempunyai keluaran yang lebih baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

“Kami menemukan banyak yang belum efektif setelah melakukan analisis terhadap belanja publik di Aceh sebelumnya,” katanya saat melakukan presentasi di depan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hasbi Abdullah, Wakil DPRA Sulaiman Abda dan anggota DPRA Abdullah Saleh, di gedung dewan, Banda Aceh, Jumat 7 Desember 2012.

Analisis tersebut dilakukan MaTA bersama sebuah tim Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP), yang didukung oleh World Bank dan AusAid.

Menurutnya, berdasarkan analisis tim PECAPP, Aceh telah membelanjakan sektiar Rp 19 triliun pada tahun 2011, dan diprediksikan sektiar Rp 20 triliun dibelanjakan pada akhir tahun 2012. Secara keseluruhan sejak Otonomi Khusus tahun 2008 hingga tahun 2012 Aceh akan membelanjakan sekitar Rp 91 trilun.

Alfian mengatakan, jika dibandingkan pada masa rekonstruksi, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa sekitar Rp 60 triliun dana telah dibelanjakan di Aceh untuk rekonstruksi. Namun, hasil pengeluaran dan pembangunan pada masa rekonstruksi dapat langsung dirasakan dan terlihat.

“Sekarang, dengan jumlah dana yang begitu besar, semestinya permasalahan pembangunan di Aceh dapat dijembatani dan dipacu secara lebih cepat,” kata Alfian.

Karenanya, pada 2013 mendatang, penganggaran harus berdasarkan data dan analisis yang akurat terhadap kebutuhan dan tantangan pembangunan sehingga intervensi politik dan kepentingan golongan dapat di minimalisir secara terus menerus.

“Ketepatan pengesahan waktu anggaran adalah satu hal penting dalam pelaksanaan pembangunan, akan tetapi kualitas perencanaan dan target pembangunan adalah hal yang jauh lebih penting,” ujarnya.

DPRA diminta untuk mempercepat tersedianya masterplan pelaksanaan Otsus (dalam proses penyusunan); dengan menetapkan kriteria program / proyek yang akan didanai oleh Otsus. Kemudian diharapkan dapat mengesahkan anggaran secara tepat waktu, namun tidak mengabaikan kualitas perencanaan.

Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda menyambut baik komitmen MaTA dan tim PECAPP dalam melakukan analisis dan advokasi anggaran. Pihaknya komitmen untuk membuka ruang keterlibatan yang lebih besar kepada CSO dan media dalam bersama-sama mengawal konsistensi penganggaran. “Berbicara bagaimana ke depan adalah timing yang sangat tepat saat ini, karena kami sedang menyusun APBA 2013,” ujarnya.

Pihaknya siap membuka ruang diskusi dan mengajak tim PECAPP dan CSO lainnya mengawal dan memberikan analisisnya dalam perancangan anggaran publik. “Ini telah menjadi warning bagi kami, menjadi acuan, untuk membahas anggaran 2013 yang lebih baik. Insya Allah pada 26 Desember ketok palu (pengesahan APBA 2013),” ujarnya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU