BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Penerbit Bandar Publishing meluncurkan dua karya Dr Johansyah yaitu buku ‘Saer Gayo Pesan Qurani Dengan Sentuhan Seni’ dan ‘Terjemahan Al-Qur’an Dalam Bahasa Gayo’. Acara peluncuran kedua karya itu digelar di A&R Coffee, Lamgugop, Kota Banda Aceh, Senin (22/7/2024) sore.
Peluncuran kedua karya Dr Johansyah tersebut turut dihadiri Penjabat Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan. Ia didampingi Prof Alyasa’ Abubakar (Rektor UIN Ar-Raniry 2000-2001), Prof Abdi A Wahab (Rektor Universitas Syiah Kuala 2002-2006) memberikan sambutan dan pengantar pada kegiatan peluncuran karya pegawai Baitul Mal Aceh Tengah tersebut.
“Kami memberi apresiasi kepada pada Dr Johansyah yang telah menulis karya besar menerjemahkan Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo. Semoga menjadi motivasi bagi warga Aceh Tengah lainnya untuk terus memperkuat literasi lokal dan memperkaya khazanah adat istiadat Gayo,” ujar Teuku Mirzuan pada acara yang dimoderatori Dr Arfiansyah, Atropolog Hukum UIN Ar-Raniry lulusan Leiden University.
Pada kesempatan yang sama, Prof Alyasa’ Abubakar menilai ini karya besar yang dilakukan Dr Johansyah. “Ini karya ilmiah monumental yang ditulis Dr Johansyah, menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Gayo memerlukan kesungguhan, tidak mudah, perlu ketekunan menyelesaikan karya ini,” ujarnya.
Prof Alyasa’ yang menghadiri kegiatan tersebut dengan persiapan makalah yang sengaja diperuntukkan untuk peluncuran karya Dr Johansyah, mengatakan dirinya merasa bangga masih ada intelektual Gayo yang terus mengisi dan memperkaya intelektualitas di Gayo. Apalagi saudara Dr Johansyah melakukannya secara pribadi dan mandiri. Beberapa catatan kritis terhadap karya ini juga disampaikannya.
Menurut Alyasa’ apapun alasannya, ini karya monumental yang perlu dibaca dan mendapat tempat istimewa dalam ruang akademik dan masyarakat Gayo. Ia juga menegaskan karya Johansyah ini menambah satu lagi terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Gayo yang telah diselesaikan oleh IAIN Takengon, atas mandat dan dukungan finansial penuh dari Kementerian Agama yang memiliki misi menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa lokal di Indonesia.
“Masyarakat Gayo harus berbangga dan bersuka cita karena Dr Johansyah mengerjakannya atas inisiatif pribadi tanpa dukungan dari siapapun. Komitmen seperti ini langka sekali saat ini,” sebutnya.
Prof Abdi A Wahab, mantan Ketua Majelis Pendidikan Aceh dan mantan Rektor USK menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa membayangkan dedikasi dan komitmen penulis menerjemahkan Al-Qur’an ini sejak tahun 2021, lebih awal dari keterlibatan IAIN Takengon dalam proyek nasional menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah.
“Sekarang ini, banyak sekali muslim belum pernah khatam membaca Al-Qur’an. Johansyah bahkan menerjemahkannya, mengecek pekerjaannya berulang kali sendiri. Saya pribadi salut kepada beliau. Ini harus kita dukung dan apresiasi,” ujar Prof Abdi A Wahab.
Mukhlisuddin Ilyas mewakili penerbit Bandar Publishing ikut berbagi cerita membiayai penerbitan Terjemahan Al-Qur-an dalam Bahasa Gayo ini. “Literasi lokal perlu mendapat tempat di tengah surplus literasi global. Kita akan terus memberi dukungan penerbitan untuk karya-karya terbaik dari putra Aceh. Kerja keras Dr Johansyah dalam menulis Terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo dan buku Saer Gayo perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, kolaborasi adalah kunci dalam memperkuat literasi Aceh,” ujarnya.
Ia menambahkan, perlu juga diketahui bahwa Terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Gayo ini belum dilengkapi dengan bahasa Arab, namun masih terjemahan latin dan bahasa Gayo. “Bandar Publishing sedang dalam proses persiapan izin ke Kementerian Agama RI untuk pencantuman bahasa Arab dalam buku terjemahan Al-Qur’an berbahasa Gayo ini,” tutur Mukhlis.[]