LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Personel Kepolisian Resor Kota Lhokseumawe terlibat baku tembak dengan kelompok yang diduga melakukan penculikan dan perampokan di kawasan Lhokseumawe dan Aceh Utara, Rabu (24/3). Kontak tembak ini menyebabkan satu desertir TNI dari Batalyon 113 Jaya Sakti dan satu anggota kelompok ini tewas.
Kontak tembak terjadi saat sejumlah polisi melakukan operasi di hutan di kawsan Cot Napai, Sawang, yang diduga menjadi lokasi persembunyian kelompok itu. Polisi mengepung Cot Napai dari tiga lokasi: Desa Lancok, PT KKA, dan Teupin Rusep.
Di tengah guyuran hujan dan listrik padam, polisi menambah pasukan. Menjelang Magrib, warga melihat tiga unit mobil kijang dan sejumlah truk polisi menuju Cot Napai.
“Sekitar pukul 9 (malam) terdengar suara tembakan seperti kontak tembak, sekitar 30 menit,” kata sumber acehkita.com yang tidak mau disebutkan namanya, Rabu (24/3) malam.
Dalam operasi itu, polisi menewaskan M. Jabal, anggota TNI Batalyon 113/Jaya Sakti yang desersi.
“M. Jabal, mantan anggota TNI, dan anak buahnya tewas dalam kontak tembak. Kita mengamankan senjata api jenis AK satu pucuk dan beberapa amunisi,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli kepada Wartawan.
M Jabal merupakan warga Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Ia masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang paling dicari polisi, setelah menculik Jufrizal (18) di Gampong Simpang Empat, Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara, Selasa, 26 Mei 2009. Jufrizal dibebaskan setelah orang tuanya membayar tebusan di kawasan Desa Jeungki, Aceh Timur, 3 Juni 2009.
Polisi mendeteksi komplotan ini berkekuatan 17 orang. 10 di antaranya telah ditangkap, dan dua lainnya ditembak mati. []