BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Antrean panjang kendaraan roda dua maupun roda empat masih terlihat di beberapa SPBU di Kota Banda Aceh, Selasa (6/12). Dalam dua hari terakhir ini, terjadi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Banda Aceh.
Pemandangan serupa terlihat di SPBU 14-231-450 yang terletak di Jalan T. Nyak Arif Lamnyong. Warga rela mengantre meski berdesak-desakan. Di SPBU Lamnyong terlihat dua truk tangki Pertamina sedang bongkar BBM.
M. Yusuf, warga Lingke, Kecamatan Syiah Kuala, mengatakan ia sudah mengatre untuk mendapatkan BBM sejak pukul 09.00 pagi tadi. Yusuf mengaku lebih memilih mengisi bensin di pengecer jika ada stok minyak, meski harganya lebih mahal dua kali lipat. Harga tebus normal seliter Premium Rp 4.500.
“Kalau ada minyak di pedangan eceran, saya lebih memilih membeli di pedagang eceran dari pada harus mengantre di sini. Waktu saya terbuang dan saya tidak bisa berkerja akibat mengantre minyak,” ujar M. Yusuf kepada acehkita.com saat ditemui di SPBU Lamnyong.
Hal serupa juga dikatakan Rusdi. Ia harus mengantre sejak pukul 09.30 dan hingga pukul 11.30 dirinya belum mendapatkan BBM. “Saya mengantre sejak pukul 9.30 karena motor saya sudah habis bensin, sampai sekarang saya belum mendapatkan minyak”, tutur Rusdi.
Pada saat kelangkaan yang terjadi kemarin, ungkap Rusdi, dia harus membeli minyak di pedagang eceran dengan harga Rp12.000 per liter di Ulee kareng.
Ramadan seorang tukang becak yang ditemui di SPBU Jalan Teuku Umar Setui mengatakan ia lebih memilih membeli minyak dalam plastik dari pada harus mengantre.
Sementara itu, antrean panjang tak lagi terlihat di SPBU Lambhuk pada pukul 13.00 WIB. []