BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Wakil gubernur Aceh Muhammad Nazar mengklaim dalam tiga tahun terakhir pemerintahannya telah menekan angka kemiskinan sebesar 20 persen. Penurunan itu dinilai merupakan keberhasilan yang signifikan dibandingkan angka kemiskinan sebelumnya, sebesar 30 persen.
“Pemerintah pusat maupun daerah terus berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan memotong mata rantai kemiskinan lewat program pemberdayaan masyarakat tani,” kata Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar usai menyerahkan bantuan dana rehabilitasi rumah fakir miskin, Senin (7/9) di Aceh Besar.
Selain bantuan rumah, pada kesempatan yang sama petani Aceh Besar juga menerima bantuan modal yang bersumber dari Menteri Sosial Indonesia. Penyerahan yang dihadiri ratusan masyarakat itu, turut dihadir Sekjen Departemen Sosial Gozali H Situmorang mewakili Menteri Sosial .
Nazar mengatakan sejak tahun 2007, pemerintah memberikan bantuan langsung ke titik persoalan utama, yakni kepada anak yatim, fakir miskin, korban konflik dan kaum dhuafa, untuk mempercepat pemutusan mata rantai kemiskinan di Aceh.
Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus bersinerji untuk menanggulangi kemiskinan ini, kata Nazar. “Jadi kemiskinan harus ditangani serius, agar kita tahu akar masalahnya,” kata dia. Ia menyebutkan kemiskinan Aceh disebabkan konflik dan tsunami yang melanda kawasan ini.
Nazar menambahkan, angka kemiskinan di Aceh masih “kurang” valid. Sebab, “Data yang diperoleh BPS (Badan Pusat Statistik), menyebutkan tidak semua masyarakat jujur. Ada yang tidak miskin, tapi mengaku miskin agar memperoleh bantuan. Namun terlepas dari itu, kemiskinan memang masih signifikan di Aceh,” timpal Nazar.[]