BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Angin kencang berkecepatan 22 knot atau setara dengan 44 kilometer per jam melanda Aceh, Sabtu (25/6) sekitar pukul 13.30 WIB. Kondisi cuaca ini akan terjadi hingga dua hari ke depan. Diperkirakan, kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot.
Alvianto dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh mengatakan, angin kencang terjadi karena ada tekanan udara yang berlebihan di atmosfir Aceh. “Datangnya dari arah barat Banda Aceh, berpusat di Asia. Tapi waktu melintasi atmosfir Aceh, tekanan anginnya sudah rendah,” kata Alvianto pada acehkita.com.
Angin kencang yang terjadi tadi siang sempat membuat warga cemas. “Saya sempat khawatir, apalagi suara atap rumah yang bergemuruh,” kata Riska, warga Sukaramai, Banda Aceh.
BMKG memperkirakan, kecepatan angin maksimum di Banda Aceh yaitu 35 knot atau 65 kilometer per jam, yang datang dari arah Barat Daya dan Barat. Di situs BMKG disebutkan, angin kencang ini terjadi akibat adanya tropical storm MEARI di Samudera Pasifik sebelah Utara Maluku, yang mempengaruhi terbentuknya daerah belokan angin memanjang dari pesisir Barat Sumatera hingga Utara Selawesi Utara. Di Sumatera bagian Utara ditemukan adanya pumpunan angin memanjang hingga Utara Kalimantan.
Alvianto menyebutkan, angin kencang dan udara basah yang melanda Aceh dalam sepekan ini masih cukup aman bagi dunia penerbangan. “Tidak berbahaya,” kata dia.
Namun ia meminta agar para nelayan di pesisir Utara, Timur, dan Barat Aceh untuk berhati-hati. Pasalnya, tinggi gelombang air laut mencapai 0.75 meter hingga 3,5 meter. “Perlu diwaspadai kalau tinggi gelombang sudah lebih dari dua meter,” kata dia. “Tingginya gelombang laut dipengaruhi faktor angin kencang ini.” []