BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 16 aktivis sipil (Civil Society Organization/CSO) menghadiri pertemuan dengan mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Hotel Pade, Lampeuneureuet, Aceh Besar, Jumat (11/12) pagi. Hanya tiga orang saja yang berhalangan hadir dalam pertemuan tersebut.
Seperti diberitakan acehkita.com sebelumnya, Hendra mengklaim aktivis sipil memboikot pertemuan dengan Ahtisaari. Sebab, mantan mediator perundingan GAM dengan RI itu tidak memberikan pernyataan yang jelas soal posisi Aceh dengan Jakarta.
Asiah menyebutkan, pihak aktivis sipil sama sekali tidak memboikot pertemuan. Pertemuan itu malah dihadiri oleh 16 dari 19 aktivis sipil yang diundang, selain kalangan akademisi dan NGO asing.
Dalam pertemuan tertutup itu, Ahtisaari mendengar banyak masukan dari peserta pertemuan. Asiah misalnya. Ia menyorot soal tata keamanan di provinsi kaya minyak dan gas ini.
Menurut Asiah, Ahtisaari menaruh perhatian besar pada masalah rekonsiliasi pascaperang. “Beliau berjanji akan mencari contoh rekonsiliasi di dunia dan memberikan pandangannya untuk pembentukan KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) di Aceh,” kata Asiah. []