Friday, May 3, 2024
spot_img

AJI Roadshow Etika Pemberitaan Syariat di Takengon

TAKENGON | ACEHKITA.COM — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh menggelar roadshow program “Mendorong Media Sehat dalam Pemberitaan Syariat Islam” di Takengon, Aceh Tengah, Kamis (28/2/2013).

Roadshow yang diikuti belasan wartawan lintas media di dataran tinggi Gayo (Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah) itu menghadirkan dua mantan Ketua AJI Banda Aceh, Nurdin Hasan dan Muhammad Hamzah. Masing-masing membahas mengenai “format pemberitaan syariat Islam” dan “kode etik jurnalistik”.

Ini merupakan roadshow terakhir yang dilaksanakan AJI Banda Aceh dalam program Cipta Media Bersama tersebut. Sebelumnya, roadshow serupa dilaksanakan di Lhokseumawe dan Meulaboh, Aceh Barat.

Program Manager Media Sehat AJI Mukhtaruddin Yacob menyebutkan, program ini dilaksanakan untuk memantau pemberitaan mengenai pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Ada 18 media terbitan Aceh, Sumatera Utara, dan Jakarta yang diikutsertakan dalam pemantauan.

“Namun dalam perjalannya, kita memfokuskan diri pada pemantauan media lokal saja,” kata Mukhtaruddin. “Karena isu ini tidak terlalu banyak diberitakan di media nasional.”

Dari pemantauan sejak Januari hingga Desember 2012 diketahui bahwa terdapat sejumlah berita yang diduga melanggar etika jurnalistik, seperti misalnya menulis identitas yang jelas anak-anak yang menjadi korban asusila, pemberitaan yang menghakimi, penggunaan bahasa labelisasi dan pemberian stigma.

Nurdin Hasan, seorang pemateri, menyebutkan, dalam memberitakan pelaksanaan syariat Islam, media masih terjebak pada pernyataan narasumber dari kalangan pejabat, dan pelaksana syariat Islam.

“Selama ini pemberitaan sering sekali mengutip pernyataan pejabat. Kita seperti melupakan wawancara dengan orang yang diduga melanggar syariat Islam,” ujar Nurdin Hasan.

Perlu diketahui, kata Nurdin Hasan, dalam menulis berita Syariat Islam orang yang diduga melanggar syariat merupakan narasumber utama yang tidak boleh diabaikan begitu saja.

“Intinya kita harus menyuarakan orang-orang yang tidak punya kesempatan untuk berbicara,” lanjut wartawan The Jakarta Globe itu. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU