BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Para jurnalis dan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh mengadakan buka puasa bareng aneuk yatim di Desa Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Ahad (14/8). Buka puasa juga dihadiri sejumlah warga, aktivis LSM, dan para relasi di pemerintahan yang selama ini menjadi narasumber.
Sebelum berbuka puasa bersama, Teungku Akmal Abzal dari Himpunan Ulama Dayah Aceh memberikan tausiyah. Dalam ceramah singkatnya, Akmal mengatakan bahwa orang Aceh kehilangan 3-I.
“Saya mengistilahkan 3-I ini sebagai indentity, integrity, dan immorality,” kata Akmal.
Menurut Akmal, masyarakat Aceh kini kehilangan identitasnya sebagai sebuah komunitas masyarakat yang religius. Kini, kehidupan sosial masyarakat sudah bergeser menjadi masyarakat yang hedon.
“Berbeda dengan di Bali yang mayoritasnya memeluk Hindu. Di sana, setiap menjelang matahari terbenam, suasana kota sepi. Tidak ada aktivitas. Bukan seperti di Aceh, yang ketika mau magrib malah makin sibuk di cafe, warung kopi, atau di jalan,” kata Teungku Akmal.
Berbeda dengan masyarakat Bali yang bangga mengenakan identitas lokalnya, masyarakat Aceh justru berusaha menutup-nutupi identitas diri.
Teungku Akmal juga bilang, integritas dan moralitas orang Aceh mulai menurun.
Sementara itu, Ketua AJI Banda Aceh Mukhtaruddin Yakob menyebutkan bahwa buka puasa bersama anak yatim dan fakir miskin di lingkungan kantor AJI sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan saban tahun.
“Kita ingin berbagi dengan anak yatim dan masyarakat di sekitar kita,” kata Mukhtaruddin Yakob.
Pada acara buka puasa ini, AJI memberikan sumbangan bagi 30-an anak yatim. Diharapkan, sumbangan uang bisa berguna bagi anak yatim menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Sumbangan berasal dari beberapa anggota AJI yang ingin berbagi dengan anak yatim di bulan suci,” ujar wartawan SCTV ini. []