BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aksi Satuan Polisi Pamong Praja menyeret Ayah Rasyid saat penggusuran pedagang kaki lima di Pasar Ikan Peunayong, dikecam sejumlah pedagang dan pembeli di pasar tradisional itu. Perilaku mereka dipandang tak ubahnya preman pasar.
Ayah Rasyid, warga Ingin Jaya, Aceh Besar, sehari-hari menjajakan cabe merah, kelapa dan mangga di salah tiang pintu masuk pasar
ikan. Dia diseret lebih kurang 30 meter oleh polisi pasar.
Erni, seorang pembeli, mengibaratkan Satpol PP sebagai preman, yang tak punya belas kasihan dalam menyeret pedagang tua itu. “Aksi mereka tak lebih dari preman pasar,” tamsil Erni.
Bahkan, ada yang menyamakan tindakan Satpol PP menyerupai aksi dalam penggalan film G30S/PKI.
“Kasama lagei buet PKI, ureueng dipeugot lagei binatang (Persis perbuatan (di film) PKI. Orang diperlakukan seperti binatang),” cela Nursiah, 60 tahun, pedagang kaki lima
Perilaku Satpol PP saat menyeret Ayah Rasyid mengingatkan Nursiah pada salah satu adegan dalam film Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal gerakan PKI (Partai Komunis Indonesia). Dalam adegan itu, aktivis PKI digambarkan berperilaku bengis dan menyeret para jenderal untuk disiksa, yang kemudian dihukum pancung.
“Bedanya zaman PKI diseret seperti itu tandanya akan dipancung,” kata warga Kuta Baro, Aceh Besar, ini. []