BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aceh Feature yang dipimpin Linda Christanty meluncurkan buku kumpulan tulisan “Setelah Damai di Helsinki”, Senin (15/8). Dalam buku yang diluncurkan di Hermes Palace Hotel Banda Aceh itu memuat 69 tulisan feature.
Buku kumpulan feature para kontributor Aceh Feature setebal 582 halaman itu terdiri dari tema politik, sosial, budaya, lingkungan, ekonom, sosok, dan hukum.
Dalam pengantar buku tersebut, Linda Christanty menyebutkan, buku itu menggambarkan situasi di Aceh selama enam tahun sejak perjanjian damai di Helsinki.
“Tulisan-tulisan ini juga mengungkap masalah-masalah yang belum terselesaikan setelah perdamaian,”sebut dia.
Menurut Linda, Aceh menjalani saat-saat yang tidak mudah karena masa transisi demokrasi berlangsung dalam pemulihan Aceh dari bencana tsunami.
Azhari dari Komunitas Tikar Pandan ketika dipersilakan untuk memberikan komentar di mimbar menyebutkan perdamaian di Aceh berhutang kepada Aceh Feature karena telah membuka cakrawala baru dengan apa yang terjadi di Aceh mengenai apapun baik sosial, politik, budaya dan sebagainya
Menurut Azhari, Linda Christanty orang langka yang hadir di tengah-tengah Aceh.
Lebih lanjut Profesor Yusny Saby menambahkan jangan ada lagi konflik senjata di Aceh. Karena menurut dia, perang menghabiskan banyak biaya.
Menurut mantan Rektor IAIN Ar-Raniry itu, Aceh Feature telah berbuat sesuatu dengan merekam berbagai hal untuk momentum enam tahun perdamaian Aceh.
“Setelah damai, mari kita jajah dunia bahkan mari kita jajah Indonesia lewat ilmu penguasaan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi,” demikian Yusny. []