BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Tertangkapnya empat orang yang diduga teroris di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar, Senin malam lalu, mengindikasikan Aceh sudah dijadikan salah satu pusat latihan jaringan teroris yang disangka berasal dari aliran Islam garis keras.
Kapolda Aceh Irjen Adityawarman mengatakan, kelompok teroris kini menjadikan Aceh sebagai tempat latihan karena dinilai aparat keamanan tak akan mengusik mereka, sebab provinsi ini sudah aman.
“Pasti latihan di sini karena dia tidak terganggu,” katanya kepada wartawan usai serah terima jabatan Wakapolda Aceh dari Brigjen Bambang Suparno ke Kombes Surya Darma di Mapolda Aceh, Banda Aceh, Rabu (24/2).
Menurut Kapolda, mereka memusatkan latihan di Aceh juga untuk mengelabui aparat seolah kehadiran mereka bisa saja disangka itu situasi lokal. Kelompok itu diduga memusatkan latihan militer di kawasan pegunungan Aceh Besar. Kini, kata Adityawarman, pihaknya terus menyisir pegunungan di sana dan menutup akses keluarnya, untuk menguber kelompok itu.
Ia menduga, kekuatan kelompok ini sudah banyak di Aceh dan sudah memiliki senjata apa. Di pegunungan Aceh Besar diprediksikan ada sekitar 50 orang.
Kapolda Aceh belum bisa memastikan asal dan tujuan kelompok tersebut. Pihaknya masih mendalami kasus ini dan menunggu konfirmasi dari Mabes Polri. Tapi, diduga kelompok itu adalah ujung dari jaringan teroris.
Adityawarman menduga kelompok itu bentukan dari luar Aceh yang memusatkan latihan di sini. Ia membantah pihaknya telah kecolongan menyusul kelompok itu bisa beraktivitas di Aceh. “Kita tidak merasa kecolongan, karena di sini aman sehingga mereka bisa ada di Aceh.” []