BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Turunnya harga pelbagai jenis barang dan jasa menyebabkan terjadinya inflasi di Aceh sebesar 0,15 persen pada kurun waktu Juni lalu. Sektor makanan memberi andil besar pada terjadinya inflasi bulan lalu itu.
“Secara agregat, Aceh mengalami inflasi sebesar 0,15 persen pada Juni lalu,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Aceh saat mengekspos perkembangan perekonomian Aceh pada bulan lalu, di Banda Aceh, Sabtu (2/7).
Menurutnya, inflasi yang terjadi di Aceh tersebut dihitung berdasarkan hasil pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) di dua kota besar di Aceh yakni Banda Aceh dan Lhokseumawe.
Berdasarkan pantauan IHK yang dilakukan, ternyata di Banda Aceh, dari 110 jenis barang dan jasa yang dipantau harganya pada bulan Juni, 55 di antaranya tercatat mengalami penurunan harga, selebihnya mengalami kenaikan.
Barang yang turun harga saat itu di antaranya cabai merah, ikan tongkol, beras, ikan teri dan cabai hijau. Sementara bahan bangunan, daging sapi, emas perhiasan semakin melonjak harganya pada Juni 2011.
Sementara itu BPS Aceh juga ikut melaporkan kemampuan beli petani kecil di seluruh pasaran Aceh masih rendah seiring menurunnya Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni 2011 sebesar 0,03 persen.
Menurunnya nilai tukar petani Aceh bulan lalu, disebabkan pengaruh turunnya nilai tukar pada subsektor tanaman pangan dan holtikultura. Nilai tukar holtikulura di Aceh tercatat paling besar memberi andil turunnya nilai tukar di pasaran. []