BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pihak berwenang Aceh terus berupaya menarik kapal migran yang terdampar di Lhoknga kembali ke laut. Namun, cuaca buruk membuat proses penarikan kembali terkendala.
Proses penarikan kapal ke laut dilakukan sejak pukul 08.00 WIB pagi ini. Didorong menggunakan bekho serta puluhan personel polisi, TNI, Basarnas, dan nelayan, kapal sempat bergerak menjauh sekitar 50 meter dari bibir pantai. Namun, angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan kapal kembali terseret ke pantai. Proses ini dilakukan dua kali, namun lagi-lagi kapal akhirnya nangkring di pasir.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Sabang Letnan Kolonel Laut (P) Kicky Salvachdie menyebutkan, gelombang tinggi menghambat proses penarikan kapal migran.
“Kita sudah upayakan dua kali, tapi kembali lagi ke pantai,” kata Kicky kepada wartawan.
Kapal migran sempat mengalami kerusakan mesin, dinamo, dan bolong di beberapa titik. Dalam dua hari terakhir ini, teknisi dan Angkatan Laut berkutat memperbaiki kerusakan kapal. “Tadi mesin sudah bisa menyala,” ujar Kicky.
Pihak berwenang Aceh akan berupaya agar kapal migran bisa ditarik hari ini. Saat ini, proses penarikan tertunda karena masih menunggu tug boat dari Pelabuhan Malahayati Aceh Besar.
Kapal migran akan dikawal ke perbatasan perairan internasional oleh KRI Teluk Sibolga, yang saat ini lempar sauh 2,5 mil laut dari pantai Lhoknga. []