Tuesday, April 30, 2024
spot_img

Pasca-Memo Wapres, Imigran Tamil Belum Diturunkan ke Darat

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 44 imigran Tamil, Srilanka, masih tertahan di atas kapal yang terdampar di bibir pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar, meski Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla sudah memberi lampu hijau agar mereka diizinkan mendarat.

Pantauan acehkita.com, para pencari suaka politik yang hendak menuju Chrismas Island Australia itu masih belum diizinkan menyentuh daratan. Mereka masih berada di atas kapal yang kini kandas di pasir pantai.

Pemerintah Aceh menyalurkan air tawar untuk keperluan mandi, air mineral, makanan, dan memeriksa kesehatan para pengungsi, termasuk seorang perempuan hamil dan sembilan anak-anak. Secara umum, kondisi mereka dalam keadaan baik, meski sejumlah mengaku gatal-gatal dan diare.

Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh Herry Sudiarto menyebutkan, pemerintah akan menyanggupi permintaan pengungsi Srilanka berupa tujuh ton solar, oli, dan makanan. Geladak kapal juga ditutupi terpal warna kuning, agar pengungsi tidak terbakar sinar matahari.

“Teknisi juga sedang memperbaiki mesin dan badan kapal,” ujar Herry kepada acehkita.com, Kamis siang.

Para imigran masih berada di atas kapal berbendera India. Artinya, mereka belum bisa turun ke darat. “Tidak ada rencana (dibawa ke darat). Tetap di atas kapal,” kata Herry saat ditanya soal kemungkinan pengungsi itu diizinkan turun ke darat. “Sama saja ditampung di darat dengan di kapal. Lebih enak di kapal, mereka sudah bisa beradaptasi.”

Herry menyebutkan, setelah perbaikan mesin dan penyaluran solar, oli, dan makanan dilakukan, kapal akan diarahkan ke perairan internasional. “Intinya keluar dari wilayah Indonesia,” tegasnya.

Rencananya, kapal itu akan digiring ke perairan internasional besok. Sebelumnya, otoritas Aceh menyebutkan bahwa setelah berada di perairan internasional, para imigran disarankan kembali ke negara asal.

Kapal bermuatan 44 imigran Tamil itu terdampar di perairan Lhoknga sejak Sabtu lalu. Mereka disebut-sebut lari dari kampung untuk mencari suaka politik dan kehidupan lebih layak di negara ketiga, yaitu Australia. Sayangnya, setelah belasan hari mengarungi Samudera Hindia, mesin kapal berbendera India itu rusak, sehingga terdampar di perairan Lhoknga. []

Fakhrurradzie Gade
Fakhrurradzie Gadehttp://www.efmg.blogspot.com
Reporter acehkita.com. Menekuni isu politik, teknologi, dan sosial. Bisa dihubungi melalui akun @efmg

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU