BANDA ACEH | ACEHKITA.COM—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada seluruh masyarakat Aceh untuk menjaga dan merawat perdamaian yang telah berjalan selama delapan tahun. Menurutnya, untuk menciptakan perdamaian di Aceh bukanlah hal yang mudah.
“Tidak mudah untuk menciptakan perdamaian. Saya ikut mengalami pasang surut kegagalan dan keberhasikan dalam mengakhiri konflik di negeri ini,” kata SBY diakhir sambutannya saat membuka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Jumat (20/9/2013).
Menurut SBY, perdamaian Aceh yang sudah berjalan selama delapan tahun ini perlu dirawat dan dijaga mengingat telah banyak korban yang berjatuhan saat konflik antara GAM dan RI berkecamuk. “Maka kita harus bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian ini,” harap SBY.
Aceh, kata SBY, kini sudah lebih sejahtera dibandingkan saat konflik masih berkecamuk. Menurutnya, Aceh kini menjadi kawasan teritorial yang siap membangun dan memajukan dirinya menuju masa depan yang jauh lebih maju, lebih adil dan sejahtera.
“Saya akan terus mendoakan agar bumi Aceh ini makin sejahtera,” katanya.
Meski 2014 nanti dirinya tidak lagi menjabat sebagai presiden, kata SBY, namun ia akan tetap memantau perdamaian di Aceh. “Pada 2014 nanti insya Allah saya akan mengakhiri tugas saya memimpin negeri ini. Selama proses penyelesaian konflik secara damai berlangsung, saya dibantu Wakil Presiden Jusuf Kalla waktu itu dan pejabat pemerintah yang lain, berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan sebelumnya. Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah, hal itu dapat kami lakukan. Inilah pelajaran yang dapat kita petik dari proses perdamaian Aceh yang panjang,” pungkasnya.[]