BANDA ACEH | ACEHKITA.COM– Masyarakat di Kampung Bah dan Kampung Serempah Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah menyatakan persetujuannya untuk direlokasi ketempat yang lebih baik dan aman.
Menurut hasil kajian ilmiah kedua tempat tersebut tidak layak lagi untuk didiami oleh warga karena berada pada jalur patahan gempa, sehingga sewaktu-waktu dikhawatirkan tanahnya bisa amblas, seperti yang terjadi di Kampung Serempah.
Kesepakatan masyarakat tersebut dilontarkan dihadapan pimpinan daerah yang melihat kondisi terakhir warga pada selasa (23/7). Hadir dalam kunjungan itu diantaranya Bupati Aceh Tengah, Ir. Nasaruddin, MM, Dandim 0106 Aceh Tengah, Letkol Inf. Lalu Habiburrahim, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Artanto, Sik, Kajari Takengon, Roch Adi Wibowo, SH, MH, dan Ketua MPU Aceh Tengah, Drs. Tgk. Ali Djadun.
“Melihat dampak yang ditimbulkan akibat gempa, masyarakat setuju direlokasi,” ujar Kepala Kampung Bah, Selamatsyah
Bupati beserta unsur pimpinan daerah lainnya kemudian turut melihat lokasi yang disepakati warga Kampung Bah untuk tempat tinggal ke depan, yaitu tanah seluas 5 hektar yang terletak di Dusun Serempingen, masih di wilayah kampung yang sama.
Sedangkan untuk Kampung Serempah yang juga menjadi target relokasi, warga setempat juga ikut menunjukkan tempat yang cocok untuk mereka tinggali kedepan, dan tempatnya berdekatan dengan lokasi warga bah yang baru
Sebagian besar warga Bah dan serempah selama ini tinggal di pengungsian yang berlokasi di Kampung Kute Gelime dan Kampung Sp Rejewali.
“Jika tempat relokasi sudah disepakati, warga yang selama ini tinggal di pengungsian akan dipindahkan terus kemari,” kata Nasaruddin
Kampung Bah saat ini berpenduduk 146 Kepala Keluarga, sebanyak 127 Kepala keluarga dalam pengungsian, sedangkan Kampung Serempah berjumlah 76 Kepala Kaluarga, seluruhnya mengungsi.[]