INI SIANG LALU LALANG
siang berpacu dengan debu-debu di jalan
matahari memanggang ubun kota
burung-burung terbang mengikuti arah angin
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu
desir asing terasa mengirim nuansa cerita cinta
sepanjang jalan pepohonan bergesekan dalam ketukan irama satu
kulihat wajah-wajah ciptaan tuhan menawan nan indah
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu
matahari tidak lagi mengganas
menyisakan tubuh bermandi peluh
ini siang lalu lalang
siang yang lenyapkan sepi yang datang yang kutunggu
Banda Aceh, 2013
BUENG SIMEK
fajar sinsing
kampung hijau nan megah
sebentang indah
di balik riuh kota
angin lambaikan nuansa damai
bersama ciptaan-Nya yang menawan
rintik hujan melebur dengan peluh
tapi semangat kian tak teduh
kampung hijau nan basah
pepohonan menyapa di setiap derap langkah
bersama ciptaan-Nya
kampung hijau nan rindang
perjalanan yang menyisakan gelora
Cot Glie, Februari 2013
BALADA SEORANG KELU
Si gadis terduduk diam di sela perdu ilalang
Di dangau usang yang
Berjeruji, lebat, dan menggelapkan
Si gadis ratapi penat
Sebab bongkah derita diri tak pindah
Paras dilumur daki
sendiri melagu dalam tangis kelu
yang tak siapa tahu
Sunyi menyiksa berulang-ulang
ingin menghela untuk tetap merajut asa
mengetam mimpi pada yang belum terkira
Banda Aceh, Februari 2013
INTAN MUTIA, siswa kelas X Labshool Unsyiah dan tercatat sebagai murid kelas puisi Sekolah Menulis Remaja Komunitas Jeuneurob (SMR-Jeuneurob) angkatan pertama