BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebuah film dokumenter yang mengampanyekan pendidikan di Kepulauan Aceh dibuat oleh seorang mahasiswa Aceh di Universitas Muhammadiyah Malang. Sore tadi, film itu diputar di Banda Aceh dalam sebuah roadshow memperkenalkan film tersebut.
Film Dokumenter + Satu Menit di Belakang 0 KM menceritakan tentang sekelompok masyarakat Lapeng, Pulo Breuh Utara, Pulo Aceh, yang mencoba menghidupkan pendidikan di desanya. Mereka dibantu satu sosok guru yang setia mengabdi di desa kepulauan ini dan mengajar di SD Lapeng.
“Menonton visual mereka bukan dengan tujuan untuk tepuk tangan dan tersenyum. Kita harus berpikir, bagaimana mereka juga bisa menikmati pendidikan. Bisa membaca dan menulis,” kata Azhari, sutradara film tersebut.
Azhari mengisahkan, semangat warga sangat patut diberi apresiasi, di mana mereka bisa berpikir, bagaimana mengelola pendidikan. “Yang mereka pikirkan bagaimana anak-anak bisa bersekolah. Bahkan setingkat kepala desa tidak bisa membaca, namun ia tetap berpikir tentang pendidikan di situ,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Lapeng di Pulo Aceh, sebut Azhari, punya sejarah kelam. Daerah tersebut, katanya, identik dengan ganja. Pendidikan yang suram merupakan gambaran akan kondisi tersebut. Tak ada guru. Meskipun ada, hanya beberapa. “Mereka ingin berubah. Pertanyaan besar, apa mereka akan mengikuti jejak orang tuanya?”
Pulo Aceh merupakan kecamatan kepulauan di Kabupaten Aceh Besar. Menuju ke sana, haruslah dengan boat nelayan dengan jarak tempuh tiga hingga empat jam. []