BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Provinsi Aceh yang berada di jalur patahan Semangko (Sumatera) merupakan daerah rawan gempa. Sepanjang 2011, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat sebanyak 1.194 kali gempa terjadi di provinsi yang pernah dilanda tsunami ini.
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh, Syahnan, menyebutkan, gempa yang berpusat di Aceh berjumlah 1.141 kali. Sementara sebanyak 53 kali gempa yang terjadi di daerah lain juga ikut mengguncang Aceh.
“Jadi totalnya sejak Januari hingga Desember 2011, terjadi 1.194 kali gempa. Baik itu yang bisa dirasakan, maupun yang tidak dirasakan manusia,” kata Syahnan pada diskusi publik “Meninjau Sistem Peringatan Dini Tsunami di Aceh” yang diselenggarakan DRR-A UNDP bekerjasama dengan TDMRC Unsyiah, dan Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana, di gedung TDMRC Ulee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (4/2).
Syahnan menyebutkan, hanya 17 gempa saja yang bisa dirasakan warga. Kekuatan gempa berkisar antara 4,1 pada skala Richter hingga 6,7 SR.
Masyarakat Aceh, pinta Syahnan, untuk terus waspada dan bersiap diri terhadap kemungkinan terjadinya gempa di Aceh. Pasalnya, Aceh merupakan daerah rawan gempa dan tsunami.
Sementara gempa yang terjadi di Aceh selama Januari 2012 berjumlah 178 kali. Hanya empat kali saja yang bisa dirasakan manusia. Yang paling kencang terjadi pada 11 Januari 2012 dengan kekuatan 7,6 SR. Terakhir, gempa mengguncang Aceh pada 30 Januari lalu yang berpusat di Tenggara Kepulauan Simeulue.
Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Faisal Adriansyah mengatakan, Aceh rawan diguncang gempa karena posisinya yang berada di jalur patahan Semangko dan patahan Seulimum.
“Kita dihimpit dua patahan (sesar) ini,” kata Faisal yang juga pembicara di diskusi publik itu.
Selain dihimpit dua patahan, kata Faisal, Aceh dan juga Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. []