BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Krisis global menyebabkan para pelaku bisnis kalang kabut. Sebanyak 40 persen dana dari para pengusaha di dunia dialihkan untuk membeli emas. Padahal, emas bukanlah komoditi yang cocok untuk dijadikan lahan investasi.
Hal itu disampaikan Edison Hulu dari Bursa Efek Indonesia pada workshop investasi di Pasar Modal yang digelar di Banda Aceh, Rabu (20/7).
Menurut Edison, emas hanya cocok bagi investasi individu saja. Selama ini emas hanya dijadikan pilihan bagi para investor untuk meminimalisasikan risiko di tengah krisis global.
“Berinvestasi di emas tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi. Emas tidak digunakan untuk investasi,” kata Edison.
Krisis Amerika Serikat pada 2008 menyebabkan para pelaku bisnis melarikan uangnya membeli emas. Akibatnya, harga emas pun melambung tinggi, hingga mencapai USD 1584 per Ounce Troy. Ini merupakan harga tertinggi sejak 2009.
“40 persen duit investasi dilarikan ke emas,” ujar Edison. “Membeli emas hanya strategi sementara untuk menyiasati krisis.”
Menurut Edison, emas hanya menjadi investasi menguntungkan bagi individu-individu. Sebab, emas tak bisa dijadikan sebagai mesin produksi. Ia mengatakan, kondisi ini berbeda dengan membeli saham, yang bisa dijadikan sebagai kegiatan produksi. []