BIREUEN | ACEHKITA.COM — Kebakaran besar yang menghanguskan 16 unit toko dan dua rumah terjadi di pasar Keude Geurugok, di Desa Keude Lapang, Kecamatan Gandapura, Selasa (18/8).
Peristiwa itu menyebabkan kepanikan di tengah penduduk yang baru saja melaksanakan salat subuh. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Keterangan yang dihimpun acehkita.com menyebutkan, sumber api diduga berasal dari salah satu warung kopi yang berada di deretan ujung sebelah selatan, atau hanya berjarak sekitar 30 meter dari Jalan Banda Aceh-Medan.
“Api berasal dari hubungan arus pendek di sebuah warung kopi,” kata M Rizal, anggota polisi Polsek Gandapura.
Api dengan cepat membesar dan menjalari deretan bangunan toko berkonstruksi kayu. “Bahkan api juga menghanguskan dua unit rumah yang letaknya berdekatan dengan toko yang terbakar,” lanjutnya.
Rizal menyebutkan, api cepat membesar dan menjilati deretan toko berlantai dua. Dari 16 unit toko, hanya dua dua pintu yang ada penghuninya, termasuk dua warung kopi. Begitu tahu adanya kebakaran, para penghuni berhamburan keluar toko.
Begitu juga dua unit rumah yang terbakar, penghuninya hanya bisa menyelamatkan diri, tanpa sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Selebihnya, para pemilik toko tinggal di rumah mereka masing-masing. Warga sekitar langsung berhamburan ke lokasi kebakaran, namun tak banyak yang bisa diperbuat, mengingat api dalam sekejap membesar dan melahab deretan toko lainnya.
M Yacob (37), pemilik toko yang menjual barang kelontong mengatakan, saat kejadian dirinya sedang di rumah. Dia baru mengetahui tokonya terbakar ketika ditelepon oleh seorang warga.
“Tapi begitu saya sampai di lokasi kebakaran, api sudah membumbung tinggi. Saya hanya bisa terpaku menatap api dan tidak bisa berbuat banyak. Seluruh isi toko termasuk satu sepeda motor saya ludes terbakar,” ujarnya lirih.
Sementara warga yang toko dan rumahnya berdekatan namun luput dari jilatan api, sibuk mengeluarkan barang-barang, untuk berjaga-jaga dari kemungkinan buruk api meluas. Setengah jam kemudian, ketika api sudah menjalari sejumlah bangunan lainnya, baru datang dua unit armada pemadam kebakaran milik Pemkab Bireuen. Karena api yang semakin membubung tinggi ke udara, petugas lalu meminta bantuan pemadam milik proyek vital yang ada di Lhokseumawe.
Api baru bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian, setelah belasan armada pemadam kebakaran milik Pemkab Bireuen, Pemko Lhokseumawe, PT Arun, PT PIM meluncur ke lokasi kebakaran. Petugas pemadam dengan dibantu anggota polisi dan TNI, serta warga berjibaku membantu memadamkan api. Toko-toko yang terbakar membuka usaha warung kopi, kelontong, elektronik, depot obat, bengkel sepeda, depot air isi ulang, dan sebuah usaha milik koperasi.
Untuk mencegah api meluas ke deratan toko yang ada disekitarnya, warga terpaksa membongkar sejumlah bangunan kecil yang ada emperan toko.
“Kami terpaksa merusak atap bagunan yang rendah, dan bagunan kecil di emperan toko yang dekat api, untuk mencegah api menjalar lebih jauh ke deretan bangunan lainnya,” ungkap M Diah (31) warga Keude Lapang yang mengaku ikut membantu memadamkan api.
Begitu pun, api sempat juga menjilati sejumlah toko dan rumah warga yang letaknya berdekatan dengan toko yang yang terbakar. Apalagi, saat kebakaran terjadi, pihak PLN terlambat memedamkaan arus listrik ke lokasi kejadian.
Sekitar pukul 10.30, Wakil Bupati Bireuen, Drs Busmadar Ismail meninjau lokasi kebakaran sambil menyerahkan bantuan masa panik berupa beras, minyak goreng, gula, ikan sarden, sarung, pakaian, selimut, dan sejumlaah uang yang tidak disebutkan jumlahnya.
“Ini bantuan masa panik untuk meringankan beban keluarga yang tertimpa musibah,” tegas Busmadar. Kerugian akibat kebakaaran itu diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar. []