BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Pada Pilkada Aceh 2012 ini, Koalisi NGO HAM turut melakukan monitoring dengan menurunkan 108 relawan di 18 kabupaten/kota di Aceh. Pemantauan yang dilakukan relawan Koalisi NGO HAM itu dimulai dari tahapan kampanye, minggu tenang, hingga hari pemungutan suara dan perhitungan suara.
Koordinator Koalisi NGO HAM, Evi Narti Zain, pemantauan yang dilakukan oleh relawan Koalisi NGO HAM telah dimulai sejak 1 April.
“Para relawan setiap harinya akan melakukan update informasi melalui sms center. Kami membuka SMS center, jadi bagi masyarakat bisa melaporkan ke kami,” sebutnya.
Evi menyebutkan, dari pantauan selama ini dapat disimpulkan kawasan timur Aceh tergolong daerah yang intensitas intimidasinya tergolong cukup tinggi dibandingkan kawasan barat. “Daerah yang tinggi intensitas dan rawan kekerasan selama ini di antaranya Aceh Utara, Lhokseumawe, Pidie, Aceh Timur dan Langsa.”
“Sementara Meulaboh, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan di kawasan barat sana sedikit berbeda. Intensitasnya lumayan rendah dibandingkan kawasan timur,” sebutnya.
Menurut Evi, kerja-kerja monitoring selama ini sedikit terkendala khususnya terhadap tindak kekerasan yang sifatnya non fisik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya saksi mata dan sebagian saksi masih enggan dan malah tidak mau mengungkapkannya.
Namun demikian, Evi menilai model kekerasan pada Pilkada 2012 ini berbeda dengan Pemilu Legislatif 2009. “Kekerasan pada Pemilu 2009 umumnya berbentuk kekerasan fisik yakni pembunuhan/penghilangan. Sedangkan kekerasan pada Pilkada 2012 lebih kepada konflik regulasi dan gesekan-gesekan antar kubu seperti pelembaran mobil, bentrokan dan intimidasi lainnya namun tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa khususnya paska KIP membuka kembali pendaftaran calon,” terang Evi Narti. []