Kota Taichung, Taiwan. | cavinteo.blogspot.com

DUA tahun sudah saya tinggal di Kota Taichung, Taiwan, untuk menuntut ilmu di bidang Library and Information Science, National Chung Hsing University (NCHU). Saya salah satu yang beruntung memperoleh beasiswa dari Pemerintahan Aceh pada masa Gubernur Irwandi Yusuf.

Taichung merupakan kota ketiga terbesar di Taiwan, setelah Taipe dan Kaoshiung. Banyak hal-hal yang menarik di kota tempat saya menuntut ilmu ini. Taichung merupakan kota penyedia transportasi publik terbaik di Taiwan, dengan fasilitas free bus untuk jarak tempuh tidak lebih dari delapan kilometre. BRT (bus rapid transit) yang tak ubahnya seperti MRT (mass rapid transit) baru dioperasikan kurang lebih dua bulanan dan masih digratiskan selama satu tahun untuk jarak tempuh dekat atau jauh. Meski begitu, walaupun setelah satu tahun masih saja terhitung gratis sesuai dengan peraturan pemerintah lokal untuk jarak tidak lebih dari delapan kilometer tidak dikenakan biaya. Belum lagi MRT yang siap dioperasikan pada awal tahun 2017.

Pusat-pusat wisatanya pun cukup terkenal di Taiwan, mulai dari Night Market sebagai pusat perbelanjaan ke dua terbesar, Panorama alam seperti Sunmoon Lake, Cinjin Farm, Gaomei wet Lands, dan lain sebagainya. Sungguh mempesona.

Namun di balik nyamannya fasilitas yang disediakan, ada hal yang sangat menarik mengenai kota ketiga terbesar ini. Taichung dikenal sebagai kota para mafia/gangster bersarang di Taiwan –yang kehidupannya tidak terlepas dari pengedaran barang-barang terlarang dan lain sebagainya. Kalau di Cina terkenal Shanghai sebagai kota para mafia, maka di Taiwan, Taichunglah tempatnya.

Saya melemparkan ingatan ketika menonton film gangster Asia saat saya masih kecil hingga beranjak remaja. Film yang saya tonton memperlihatkan aksi baku hantam, tembak-tembakan, dan perkelahian antargangster. Kebanyakan film gangster Asia mengambil latar di kawasan China dan juga Taiwan.

Namun, kisah horor yang saya tonton di film tak pernah saya jumpai selama tinggal di Taichung. Pemandangan seperti itu tak pernah saya temui atau saya rasakan secara langsung. Padahal area kampus tempat saya menuntut ilmu cukup terkenal sebagai markas mafia kelas atas. Satu area yang dikenal sebagai pusat KTV bar (Karaoke Box), dan hotel/motel dan night club yang pemiliknya adalah para mafia-mafia besar untuk bertransaksi.

Aman dan nyaman itulah kata-kata yang tepat untuk melukiskan suasana kota saya tinggali ini. Bayangkan saja, selaku mahasiswa yang berkutat dengan tugas-tugas kampus, lab dan aktivitas lainnya, tak jarang pulang ke rumah setiap harinya menjelang tengah malam dan saya terbiasa berkeliaran di seputaran area tersebut. Belum lagi ketika lapar di tengah malam, saya dan teman-teman tanpa ragu untuk keluar ke area tersebut untuk mencari makanan, dan tak jarang kami memilih untuk bersantai sejenak di 7-11, Family-mart dan Morning shop, mengingat tempat-tempat tersebut dibuka selama 24 jam.

Syukur, selama dua tahun saya menetap di sini tak pernah sekalipun melihat kejadian-kejadian aneh mengenai prilaku mafia. Paling-paling hanya cerita dari teman-teman yang kebetulan pernah melihat dan itu pun juga sangat jarang. Yang saya dan kawan-kawan tahu pasti, hanya satu bos mafia yang kita kenal yaitu si Om rambut panjang berkepang pemilik 7-11 dekat asrama pria, perwatakannya pun terbilang baik, ramah dan murah senyum, melayani pelanggan selayaknya pelayan. Biasanya si Om bertugas di malam hari. Atau setiap akhir pecan, biasanya banyak mobil mewah yang katanya milik para mafia mangkal di depan kampus.

Taiwan memang terkenal sebagai salah satu kota teraman di dunia, ya itu juga terbukti dengan pengalaman pribadi saya dan kawan-kawan yang tinggal di kota mafia ini. Rasa aman dan nyaman tanpa rasa khawatir. Ditambah lagi polisi dan CCTV yang selalu siaga selama 24 jam di setiap sudut jalan. Sering terlintas di dalam candaan saya dan teman-teman asik juga yaa tinggal di kota mafia, lebih aman dari kota-kota biasa. Saya betul-betul betah dan nyaman. []

ZIKRA YANTI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.