Reza Juanda/ACEHKITA.COM

LHOKSEUMAWE | ACEHKITA.COM — Sebanyak 322 imigran Rohingya, Myanmar, yang selama ini ditampung di Balai Latihan Kerja Aceh Utara, mulai dipindahkan ke penampungan baru di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kamis (6/8/2015).

Barak penampungan itu dibangun lembaga Aksi Cepat Tanggap senilai Rp6 miliar. Ia memiliki 120 kamar dalam 15 blok, 42 kamar mandi, dan satu dapur umum, selain sarana ibadah, ruang belajar anak, klinik kesehatan, taman bermain, dan air bersih.

Barak itu dibangun di atas tanah seluas lima hektar milik Pemkab Aceh Utara.

“Kami bahagia melihat wajah pengungsi, khususnya anak-anak yang tampak gembira saat memasuki pagar shelter kita. Mereka seperti memiliki semangat baru. Semua terlihat ceria,” kata Ketua Komite Nasional Solidaritsa Rohingya Dicky Saputra.

Etnis Rohingya –bersama imigran asal Bangladesh– berada di Aceh Utara setelah terdampar di Seunuddon pada 10 Mei 2015 lalu. Mereka terdampar setelah menempuh perjalanan mematikan dari perbatasan Bangladesh-Myanmar menuju tanah harapan di Malaysia.

Korban perdagangan manusia itu ditelantarkan para cukong setelah Thailand gencar memerangi para pelaku trafficking. Berbekal perahu mati mesin, mereka terapung di tengah lautan hingga diselamatkan nelayan Aceh.

Dari Seunuddon, imigran Rohingya sempat ditampung sementara di GOR Lhoksukon, lalu dipindahkan ke TPI Kuala Cangkoi, gedung BLK di Blang Adoe, hingga dipindahkan ke barak baru di Blang Adoe.

Selain di Aceh Utara, seribuan imigran Rohingya juga ditampung di Kuala Langsa dan Bayeuen Aceh Timur. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.