BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mengenang P. Ramlee, Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki (PuKAT) menggelar acara nonton bareng di AAC Sultan Selim II Banda Aceh, Sabtu (22/11/2014) pagi. Pada acara bertajuk “P Ramlee: Anak Aceh Bintang Asia Tenggara”, PuKAT akan memutar sejumlah film yang dibintangi aktris Malaysia asal Aceh itu.
Nobar itu akan dibuka dengan pemutaran film dokumenter yang dibuat di Malaysia oleh Mehmet Ozay, seorang sosiolog Islam dari Istanbul, Turki, yang merupakan pakar tentang perkembangan Asia Tenggara. Acara tersebut untuk mengenang akan jasa P Ramlee yang telah mengangkat seni Melayu dikenal di dunia.
P Ramlee adalah seniman besar Asia Tenggara yang berkarya di Tumasek (Singapura) dan Semenanjung (Malaysia). Ia adalah putera Aceh yang lahir di Pulau Pinang pada dekade awal abad 20. Karya-karyanya dalam bentuk film dan lagu telah melegenda yang akan terus dinikmati oleh orang-orang sepanjang zaman.
Seniman-seniman di Asia Tenggara bisa belajar darinya bagaimana seharusnya sebuah karya dilahirkan serta mempersembahkan seluruh hidup untuk menghasilkan karya terbaik. Aceh yang merupakan orang-orang yang sedarah dengan P Ramlee sudah sepatutnya menjadikan P Ramlee sebagai tauladan dalam berkarya.
“P Ramlee telah memberi pengaruh banyak dalam mengangkat nama Malaysia di dunia antar bangsa. Kita ingin bagaimana orang Aceh bisa mengambil kegunaan dari semangat berkarya dari sang legenda P Ramlee,” kata Mehmet Ozay yang baru-baru ini film dokumentarinya tentang P Ramlee disiarkan oleh sebuah stasiun televisi negara Turki.
Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan bincang-bincang tentang P Ramlee bersama Mehmet Ozay dan seorang pakar musik jazz Indonesia asal Aceh, Moritza Thaher. Sekolah Musik Moritza disebutkan akan menyanyikan beberapa lagu P Ramlee di dalam acara ini.
“P Ramlee adalah maestro musik dunia,” kata Moritza Thaher di dalam sebuah bincang-bincang dengan aktivis kebudayaan. []