Dok KontraS Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Aktivis sipil di Aceh mendesak pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk menuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Thalib.

Desakan itu disampaikan elemen masyarakat sipil Aceh dalam aksi memperingati 11 tahun pembunuhan pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Senin (7/9/2015).

Dalam aksi itu, para pengunjukrasa mengusung sebuah foto almarhum Cak Munir dalam ukuran besar. Mereka silih berganti berorasi di depan spanduk besar yang berisikan foto Munir.

“Kami mendesak pemerintahan Jokoki-JK untuk segera menuntaskan kasus pembunuhan Munir dan mengungkap aktor intelektualnya,” ujar Hendra Saputra, koordinator KontraS Aceh.

Menurut Hendra, pengusutan dan pengungkapan kasus pembunuhan Munir menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk menyelesaikan pelbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Indonesia dan Aceh.

Pemerintahan Jokowi dan JK diharapkan tidak melindungi para pembunuh Munir.

Munir Said Thalib meninggal dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam, Belanda, 7 September 2004. Di dalam tubuh Munir, ditemukan racun arsenik. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.