Radzie/ACEHKITA.COM

LANGSA | ACEHKITA.COM — Aliansi Jurnalis Independen Langsa melakukan bedah kasus dan pemetaan terhadap pelbagai potensi ancaman dan kekerasan terhadap jurnalis di tiga wilayah kerjanya.

Ketua Pelaksana Said Maulana mengatakan diskusi bertajuk “Bedah Keterancaman Pers di Tiga Kabupaten/Kota” ini melibatkan anggota AJI Langsa dan stakeholder lain yang hadir untuk mendiskusikan dan memetakan pelbagai kendala dan ancaman yang dihadapi selama ini jurnalis saat bertugas di Aceh Timur, Tamiang, dan Langsa.

Dalam bedah yang berlangsung di kantor AJI itu terungkap bahwa pejabat publik baik institusi pemerintahan maupun vertikal kurang terbuka terhadap hak publik untuk mendapatkan informasi. Mereka juga terlibat melakukan penekanan bila meliput suatu kasus yang ‘ingin disembunyikan’ apalagi melibatkan oknum tertentu.

Said menyebutkan, selain berhadapan dengan oknum-oknum di dalam institusi pemerintahan, jurnalis di tiga daerah ini juga kerap mendapat tekanan dan berusaha membungkam jurnalis lewat berbagai cara oleh kontraktor, perusahaan swasta dan cukong yang tidak menginginkan ketidakbenaran yang mereka lakukan terpublikasi ke publik. Selain itu, ancaman juga datang dari pelaku penebangan hutan.

Ketua AJI Kota Langsa Imran MA menyebutkan peringatan Hari Kemerdekaan Pers ini juga sebagai bentuk penyadaran bagi jurnalis dan memetakan pelbagai potensi ancaman di lapangan.

“Kegiatan ini penting, untuk mengetahui sejauh mana tantangan yang akan dihadapi jurnalis pada masa mendatang, lebih peka terhadap persoalan masyarakat, dan sebagai upaya untuk terus meningkatkan profesionalisme jurnalis dalam bekerja,” ujar jurnalis Tempo ini. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.