BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Merayakan International Women’s Day (IWD) atau Hari Perempuan Sedunia 2019, ratusan perempuan di Aceh melakukan aksi berjalan beriringan (long march) dari Masjid Raya Baiturrahman hingga Bundaran Simpang Lima Peunayong, Banda Aceh, Jumat (8/3). Dalam aksi tersebut, mereka menyerukan penyelenggaraan pemilihan umum bersih dan bebas dari praktik politik uang.
Pantauan Acehkita.com, selain turut diikuti oleh sejumlah laki-laki, aksi dalam rangka IWD 2019 itu ikut diramaikan calon legislatif perempuan pada Pemilu 2019. Salah satunya adalah Darwati A Gani.
Pada aksi di Bundaran Simpang Lima, Darwati dipercayakan untuk membacakan enam poin pernyataan sikap mewakili perempuan yang tergabung dalam Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA). “Maraknya politik uang dan kampanye tidak fair yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu akan mengganggu perdamaian Aceh,” ucapnya.
“Maka kami menyatakan sikap sebagai berikut. Pertama, pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk mendorong masyarakat agar menggunakan hak suaranya pada Pemilu 17 April 2019,” sebut Darwati.
Lebih lanjut, dinyatakan, pemerintah harus memastikan penyelenggaraan pemilu bersih, jujur, adil dan aksesibel. “Pemerintah memastikan keterlibatan semua pihak dalam pembangunan dan perdamaian Aceh yang berlangsung secara adil setara dan inklusi.”
Terakhir, sebutnya, pemerintah mendorong semua pihak di Aceh untuk mendukung dan memastikan adanya peningkatan keterwakilan dan keterlibatan perempuan di bidang politik. “Karena tidak ada demokrasi tanpa partisipasi perempuan secara setara.”
Koordinator aksi, Riswati, menyatakan kegiatan tersebut untuk mengampanyekan dan menggugah kepada semua pihak tentang pentingnya pelaksanaan pemilu bersih, adil dan jurdil di Aceh.
“Perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini di Aceh kita gelar dengan mengusung tema melawan kekerasan seksual dan mewujudkan pemilu bersih untuk Aceh hebat, melibatkan LSM yang tergabung dalam kelompok Balai Syura,” pungkas Riswati.[]