JEDDAH | ACEHKITA.COM – Penyelesaian gedung tertinggi di dunia telah didorong untuk dituntaskan pembangunannya pada 2019, kata seorang miliarder Arab Saudi, Kamis (11/5/2017), atau hampir enam tahun setelah proyek pemecahan rekor itu diluncurkan.
Jeddah Tower akan tinggi satu kilometer lebih (hampir 3.300 kaki), sehingga akan menempatkannya menjadi gedung tertinggi di dunia yang selama ini dipegang oleh Burj Khalifa di Dubai.
“Proyek ini tertunda… tapi akan dibuka tahun 2019,” kata Pangeran Alwaleed bin Talal kepada kantor berita Perancis, AFP saat berkunjung ke lokasi yang terletak di samping Laut Merah itu.
Alwaleed memimpin perusahaan Kingdom Holding Co yang berafiliasi dengan Jeddah Economic Company sedang mengembangkan puncak menara tersebut.
Kontraktor proyek Saudi Binladin Group berada di antara perusahaan konstruksi di kerajaan kaya yang sedang mengalami masalah finansial setelah pendapatan minyak turun mulai 2014.
Perusahaan tersebut, yang mengembangkan bangunan terkemuka lainnya di Arab Saudi, didirikan lebih dari 80 tahun lalu oleh ayah almarhum pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.
Grup Binladin akhir tahun lalu mengatakan telah menyelesaikan pembayaran kepada 70.000 karyawan yang diberhentikan.
Alwaleed pertama kali mengumumkan rencana membangun menara Jeddah pada Agustus 2011, dengan mengatakan butuh waktu 36 bulan untuk dibangun setelah dimulainya konstruksi.
November 2014, sebuah yayasan bertingkat empat berada di tempat dan Alwaleed mengatakan bangunan akan selesai pada 2018. Itu dinyatakan saat kerajaan itu merasakan kekuatan penuh dari penurunan pendapatan minyak.
Setahun kemudian, Kingdom Holding mengatakan Jeddah Economic Company telah mencapai kesepakatan pembiayaan dengan Alinma Investment Arab Saudi untuk menyelesaikan Jeddah Tower, yang bakal memiliki 26 lantai.
Alwaleed pada Kamis mengendarai lift konstruksi sekitar 30 lantai untuk bertemu wartawan di cangkang beton bangunan, yang telah menawarkan pemandangan spektakuler ke seluruh Jeddah dan lautan terdekat.[]