BENER MERIAH | ACEHKITA.COM – Wakil Bupati Bener Meriah Sirwandi mengakui maraknya aksi pembalakan liar kawasan hutan di daerah yang dipimpinnya. Penebangan liar itu terjadi di perbatasan Bener Meriah dengan Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur.
“Tiap bulan ratusan meter-kubik kayu ditebang di sana,” kata Sirwandi kepada wartawan di Bener Meriah, Rabu (24/6).
Menurut mantan Kapolres Aceh Tengah ini, penebangan hutan terjadi di sepanjang aliran sungai di Kecamatan Syiah Utama (Bener Meriah) yang berbatasan langsung dengan Aceh Utara dan Aceh Timur. Polisi dan pemerintah setempat mengaku kesulitan menghalau para pembalak liar.
“Sulitnya medan, membuat kita susah memantau aksi tersebut,” kata dia.
Menurutnya, untuk mencapai lokasi penebangan hanya bisa diakses dengan jalan kaki dan rakit dengan waktu tempuh sampai dua hari.
Selain medan yang sulit, kata dia, kayu-kayu tersebut juga tidak dikeluarkan melalui Bener Meriah, tapi dihanyutkan melalui sungai Tamiang (Aceh Tamiang) dan Arakundo (Aceh Timur), sehinga sulit dipantau.
“Kayu-kayu tersebut ditampung oleh cukong dari pesisir,” jelasnya. []