LHOKSEUMAWE — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga mantan Komandan Jenderal Kopassus, Prabowo Subianto, meminta maaf kepada masyarakat Aceh atas ulah prajurit pasukan elite itu pada masa konflik dulu.
Permintaan maaf itu disampaikan Prabowo di hadapan massa di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Rabu, 12 Maret 2014. Dalam safarinya ke Aceh, selain “berkampanye” di Lhokseumawe, Prabowo juga berkunjung ke Banda Aceh. Danjen Kopassus yang dipecat gara-gara kasus penculikan aktivis mahasiswa pada 1998 itu dicalonkan diri sebagai calon presiden oleh Gerindra.
Prabowo menyatakan, ia meminta maaf atas perilaku anak buahnya (prajurit Kopassus –red.) selama tiga dekade konflik bersenjata di Aceh (1976-2005).
“Apabila ada kesalahan yang dilakukan anak buah saya, maka saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Aceh,” kata Prabowo seperti dilansir acehbaru.com, Rabu.
Dalam pemilihan legislatif 2014 ini, Partai Gerindra bentukan Prabowo akan berkoalisi dengan Partai Aceh. Prabowo menyebutkan, Aceh saat ini memasuki fase yang luar biasa. Menurutnya, hubungan Aceh dengan dirinya yang militer tidak harmonis.
Kata dia, kunjungannya ke Aceh hari ini merupakan peristiwa bersejarah. Pasalnya, ia dan Muzakir Manaf merupakan panglima dua pihak yang saling berseberangan. Namun, kata dia, kuasa Tuhan mempersatukan mereka.
“Saya merasa terharu dan bahagia, di tanah Aceh saya disambut sangat baik,” tutur Prabowo.
Prabowo berharap perdamaian yang telah terbina satu dekade ini bisa membawakan perbaikan ekonomi, keadilan, dan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh. Karenanya, ia mengajak semua kalangan untuk saling hormat dan menghargai.
Untuk itu, Prabowo mengajak masyarakat untuk melihat masa depan dan saling memaafkan atas pelbagai hal yang terjadi di masa lalu.
Pada kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan terimakasih kepada Partai Aceh, yang telah menjadi koalisinya.
“Muzakir Manaf bukan anak buah, tapi sekutu saya,” kata Prabowo seperti dikutip acehbaru.com. []