Poster film Come Hell or High Water: The Battle of Turkey Creek. FOTO-leahmahan.com

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Konsulat Amerika Serikat (AS) Medan kembali menggelar American Film Showcase (AFS). Pembuat film Leah Mahan akan datang ke Banda Aceh bersama Konsul AS Y. Robert Ewing dan Atase Kebudayaan Kedubes AS, Deborah Lynn.

Selama di Banda Aceh,  23-24 April mendatang, Mahan akan melakukan diskusi interaktif, lokakarya, dan wawancara media terkait film-film Amerika. Pada Kamis (23/4/2015), acara terbuka untuk umum di auditorium Kantor Walikota Banda Aceh. Keesokan harinya digelar di UIN Ar-Raniry, Kopelma Darussalam, dengan undangan terbatas.

Program AFS di Sumatera akan menayangkan tujuh film, termasuk Come Hell or High Water: The Battle of Turkey Creek yang disutradarai Mahan.

AFS merupakan inisiatif diplomasi kebudayaan dari Departemen Luar Negeri AS, dimana Biro Pendidikan dan Budaya Deplu AS bekerja sama dengan University of Southern California School of Cinematic Arts (SCA).

AFS memberikan Kedutaan dan Konsulat AS kesempatan membawa film-film dokumenter kontemporer Amerika yang telah meraih penghargaan kepada penonton di seluruh dunia, untuk memberi pandangan atas masyarakat dan budaya Amerika lewat sudut pandang pembuat film dokumenter independen.

“Saya sangat senang kami dapat membawa AFS ke Medan dan Banda Aceh. Tahun ini kami punya satu program spesial karena pembuat film Amerika, Mahan dapat berdiskusi langsung tentang filmnya Come Hell or High Water:  The Battle for Turkey Creek,” ujar Y Robert Ewing dalam pernyataan yang diterima acehkita.com, Senin (20/4/2015).

Menurut dia, film seperti ini menginspirasi gerakan lingkungan hidup demi kebaikan komunitas di seluruh dunia. Leah membawakan inspirasi tersebut bagi kita. Amerika – Indonesia bekerjasama dalam berbagai bidang yang makin luas di bawah kerangka Kemitraan Komprehensif Amerika – Indonesia.

“Satu bidang kerjasama yang penting dan berkembang adalah kerjasama kita dalam mencari solusi efektif menghadapi tantangan lingkungan dan festival film ini serta diskusi yang mengikutinya adalah cara mewujudkan kerjasama dengan pemerintah setempat, komunitas dan sektor swasta untuk meningkatkan gerakan peduli lingkungan masyarakat dan praktik manajemen dan memberikan akses adil ke sumber daya alam,” jelas Ewing.[]

RILIS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.