Anisa (32) dan keluarganya di Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (7/2/2015). | FOTO: Humas Pemerintah Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Dinas Sosial Aceh memulangkan Anisa, 33 tahun, korban tsunami yang selama ini menetap di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sebelumnya, Anisa diperkejakan di sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja namun tidak digaji.

Perempuan tersebut kini telah menikah dengan Ujang Supandi dan dikaruniai tiga buah hati. Selama satu dekade setelah tsunami, Anisa tidak bisa kembali ke Aceh karena persoalan ekonomi. Tiba di Aceh, Anisa dan keluarganya diterima Gubernur Zaini Abdullah di Meuligoe, Sabtu (7/2/2015).

Anisa merupakan warga Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Saat gempa dan tsunami 10 tahun lalu, Anisa berada di Banda Aceh. Pagi Ahad itu, Anisa hendak berbelanja di Pasar Aceh. Gempa mengguncang bumi Aceh sehingga kepanikan melanda kawasan tersebut.

Orang-orang di Pasar Aceh panik. Banyak di antara mereka naik mobil untuk menyelamatkan diri. “Saya lihat orang naik mobil, maka saya ikutan naik,” kata Anisa kepada wartawan.

Mobil yang ditumpangi tersebut ternyata membawa Anisa ke Medan, Sumatera Utara. Jelas saja, perempuan itu kebingungan. “Saya ketemu seorang ibu-ibu dan diajak ikut ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan,” ujarnya.

Anisa yang tengah kebingungan mengamini ajakan ibu yang baru dikenalnya itu. Di Jakarta, ia bekerja di sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja. Namun, hingga sebulan di sana, ia tak kunjung diberangkatkan ke Malaysia.

“Saya kerja di situ, tapi tidak digaji. Saya bilang ke mereka, saya tidak mau di sini. Saya mau pergi,” kata Anisa.

Pihak perusahaan tidak mengizinkan Anisa pergi. “Saya lalu loncat dari lantai dua kantor dan melarikan diri,” sebutnya.

Anisa akhirnya pergi ke Bandung. Di terminal, ia bertemu dengan seorang perempuan. Kepada perempuan itu Anisa menyatakan niatnya untuk mencari kerja. “Saya bilang kerja apa saja, yang penting saya bisa makan. Lalu saya dibawa ke rumahnya. Di sana ada salon dan bekerja di salon selama sebulan,” sebutnya.

Tak betah bekerja di salon, Anisa pamit dan bekerja di sebuah restoran. Ia bertemu Ujang Supandi, yang bekerja di bengkel dekat restoran tempat Anisa bekerja. “Setelah sebulan kenal, saya tanya ke Abang. Mau nikah gak?” kenang Anisa.

Menikah dengan Ujang Supandi, Anisa dikaruniai tiga buah hati. Sejak itu, mereka menetap di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Anisa mengaku berniat kembali ke kampung halamannya di Teunom. Namun, ia dan suaminya tidak memiliki cukup uang. Apalagi, ia tidak memiliki informasi sama sekali mengenai keberadaan keluarganya di Teunom.

Kepala Dinas Sosial Bukhari mengetahui nasib Anisa dari pemberitaan di sebuah media massa. “Pak Gubernur meminta kami menelusuri keberadaan Anisa. Setelah kita berkoordinasi dengan DPRK Aceh Jaya, alhamdulillah, hari ini dia bisa kita pulangkan ke Aceh,” ujar Bukhari kepada acehkita.com.

Anisa mengaku ingin menetap di kampung halamannya. “Saya ingin menetap di sini, bersama orangtua,” ujar Anisa. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.