BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Film dokumenter karya putra Aceh, Jamaluddin Phonna dan Azhari, akan diputar malam ini di Metro TV, pada pukul 20.30 WIB.
Film “Garamku tak Asin Lagi” merupakan dokumenter yang mengisahkan perjuangan para pembuat garam tradisional di Bireuen yang bertahan hidup melawan gempuran garam impor.
Film dokumenter karya Putra Aceh ini menjadi tantangan bagi semua apakah mendukung karya putra Aceh atau membiarkannya bertarung sendiri memperebutkan salah satu katagori di ajang kompetisi film dokumener favorit pemirsa, Eagle Awards.
Ajakan memberikan dukungan ini disampaikan Generasi Kuneng, sebuah lembaga sosial di Banda Aceh. Menurut Generasi Kuneng, film dokumenter putra Aceh yang tengah menimba ilmu di Malang, Jawa Timur, ini punya tiga hal yang menarik.
Pertama, film ini adalah potret petani perempuan di Aceh yang bisa membuka mata semua pihak untuk menemukan solusi perubahan nasib rakyat kecil, khususnya petani dan lebih khusus lagi nasib perempuan di Aceh.
Kedua, film ini juga akan berdampak positif untuk mengikis pandangan yang sudah terlanjur berkembang bahwa produk impor jauh lebih baik dari produk lokal. Padahal, produk lokal tidak kalah dengan produk impor. Mendukung hasil jerih anak negeri jauh lebih utama.
Ketiga, film hasil karya putra Aceh ini akan memberi spirit dan motivasi positif bagi generasi muda di Aceh untuk terus berkarya dan berkompetisi secara sehat. Aceh sangat membutuhkan generasi yang kaya dengan ide dan karya sehingga tidak terjebak dalam pemikiran konflik setelah damai hadir di Aceh.
“Jadi, kami generasi muda menantang semua kandidat kepala daerah, apakah punya kepedulian pada ide dan karya anak muda?” tegas Ahmad Mirza Safwandy dari Generasi Kuneng.
Mirza juga mengingatkan, “Jika nanti malam tidak sempat menonton karena berhalangan maka masih bisa nonton pada tayang ulang tgl 12 dan 19 Oktober 2011 pkl 11.05-11.30 WIB. Kami meminta usai nonton dapat bersemangat untuk kirim sms dengan cara ketik EAGLE [spasi] GARAM kirim ke 9899.” []