Tuesday, April 16, 2024
spot_img

Yudi Pamit untuk Belajar Agama

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Orangtua Yudi Zulfahri (27), satu dari empat orang diduga teroris yang kini ditahan polisi, mengaku tak tahu anaknya terlibat dalam kelompok aliran Islam garis keras, Jemaah Islamiyah (JI), seperti dituduh sekarang.

“Saya tidak tahu kegiatan dia seperti apa. Yang jelas dia mengatakan kepada kami ingin mendalami ilmu agama,” kata ibu Yudi yang tak mau menyebutkan namanya di rumahnya, Lambheue, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Rabu (24/2).

Keluarga Yudi menolak berbicara ke media karena ketakutan. Saat acehkita.com mengunjungi rumahnya, mereka ogah untuk diwawancara. Kendati terlihat ketakutan, setelah dibujuk akhirnya mau memberikan keterangan seputar Yudi.

Menurut sang ibu, Yudi merupakan anak yang baik dan mereka mendukung anaknya yang minta izin untuk belajar ilmu agama.

“Kami tidak tahu siapa yang sudah mempengaruhi dia. Yang jelas kami sangat mendukung karena melihat dia sudah rajin beribadah,” ujar perempuan paruh baya ini.

Menurutnya, Yudi yang seorang PNS di jajaran Pemko Banda Aceh adalah tamatan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) Jawa Barat 2006. Ia sempat pamit pada orangtuanya, sekitar September 2009, untuk belajar ilmu agama dan les bahasa Arab ke pesantren di Bandung.
“Kami gak tau pasantren apa,” ujar ayah Yudi yang juga imam Desa Lambheue.

Saat itu, Yudi juga sering pulang ke rumah orangtuanya di Lambheu. Orangtuanya melihat perubahan drastis pada Yudi yang makin taat beribadah.

Pengakuan keluarga, dia tak pernah menceritakan aktivitasnya di luar.

Yudi ditangkap dalam penggerebekan di ladang yang diduga tempat latihan militer teroris di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar, Senin malam lalu, bersama tiga rekannya, yang juga diduga anggota JI, yakni Ismet Hakiki (40), Zaki Rahmatullah (37) warga Pandeglang, Jawa Barat dan Masykur Rahmat (21), warga Mireuk, Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Mereka kini ditahan Polda Aceh.

Ironisnya, keluarga Yudi mengaku, polisi belum melaporkan bahwa anaknya telah ditangkap. “Kami tau dari orang-orang, polisi gak pernah kasih tau,” kata ibu Yudi.

Menurut beberapa tetangga Yudi yang ditanya wartawan, Yudi adalah anak pendiam dan jarang bergaul dengan tetangganya.

“Dari kecil dia jarang ngomong, jarang juga gabung-gabung dengan warga sini,” kata seorang ibu yang menolak menyebut namanya. “Kalau belanja ke kios atau salat ke masjid ya gitu aja. Habis itu pulang ke rumah,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, penggerebekan itu sempat menewaskan seorang warga, Kamaruddin, yang kebetulan saat itu sedang menembak ikan di sungai. Ia tewas ditembak Polisi yang diduga bagian anggota JI, bersama anknya Suheri (14) yang kini kritis dan dirawat di RS Bhayangkara, Banda Aceh. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU