BANDA ACEH | ACEHKITA.COM -– Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) bersama warga menyerahkan 30 jerigen minyak kepada Pertamina di Kantor Pertamina Aceh, Jalan Teungku Daud Bereueh, Banda Aceh, Selasa (6/11). YARA menyerahkan minyak tersebut untuk diuji keasliannya.
Mubarik, salah seorang warga yang ikut mendatangi Pertamina, mengatakan, sejak bebarapa bulan terakhir, kendaraan yang ia gunakan selalu harus dibawa ke bengkel untuk diservis. Padahal, katanya, dulu kendaraannya tidak sering rusak.
“Kendalanya harus ganti busi selalu. Padahal dulu tidak ada. Kurang tahu juga minyak sekarang entah bagaimana,” kata Mubarik kepada wartawan.
Dalam seminggu terakhir, lanjutnya, kerusakan kendaraannya semakin sering terjadi meski ia mengisi minyak di SPBU. “Saya sering isi minyak di SPBU pedagang eceran yang ada di Banda Aceh,” ungkapnya.
Ia mengharapkan ke depannya agar Pertamina mengeluarkan minyak dengan kualitas yang lebih bagus sehingga masyarakat tidak dirugikan. “Saya tidak menuntut ganti rugi dari Pertamina. Tapi saya mengharapkan agar ke depannya minyak harus dengan kualitas yang bagus,” jelas Mubarik.
Sementara Direktur Eksekutif YARA, Safaruddin, mengatakan, pihaknya menyerahkan beberapa sampel minyak yang diserahkan oleh masyarakat kepada YARA untuk kemudian diserahkan kepada Pertamina untuk diuji kualitasnya.
“Minyak ini semua merupakan yang diserahkan masyarakat kepada kita. Masyarakat mengeluhkan tentang minyak ini karena banyak kendaraan yang rusak,” kata Safaruddin usai menggelar pertemuan dengan pihak Pertamina.
Dalam beberapa hari terakhir, jelasnya, banyak masyarakat yang mengeluh tentang seringnya rusak kendaraan yang mereka gunakan. “Kami membawa minyak ini hanya untuk menguji apakah minyak ini bagus atau tidak. Karena banyak kendaraan yang rusak, tapi kita tidak tau juga apakah ada pengaruhnya dengan minyak,” jelasnya,
Minyak yang telah diserahkan, selanjutnyak akan diuji tentang keasliannya bersama pertamina dan lembaga migas untuk mengetahui tentang kualitas minyak yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat.
“60 liter yang sudah diserahkan masyarakat kepada kami. Rata-rata masalahnya kendaraan tersendat dan di busi. Kadang mereka mengeluhkan harus mengganti busi setiap bulan. Tapi kita belum tahu apakah salah minyak atau busi,” pungkasnya.[]