Dok. Humas Pemerintah Aceh

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Situasi politik dan keamanan di Yaman tengah bergolak, setelah milis Al Houthi mengambil alih tampuk kekuasaan dan menguasai Sana’a, ibukota Yaman. Pergolakan ini menyebabkan Pemerintah Indonesia memulangkan sembilan warga Aceh.

Sembilan warga Aceh yang berada di Yaman berhasil dievakuasi dan mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, malam tadi. Mereka adalah Sauqi (27 tahun, mahasiswa asal Bireuen), Dendi Trisna Dhuhairi (35 tahun), mahasiswa program doktoral asal Pidie Jaya dan isterinya, Suryani binti Hamid Pardi, beserta satu balita dan 5 anak-anak mereka, yaitu Aufa (laki-laki, 8 tahun) khadijah (7 tahun), Aisyah (6 tahun), Abdullah (5 tahun), Fatimah (3 tahun), dan Shafiyah (1 tahun).

Mereka dipulangkan menggunakan maskapai Yaman Airways yang berangkat ari Bandara Internasional Sana’a pada Sabtu (28/2/2015). Kemudian Pemerintah Aceh memfasilitasi kepulangan mereka dari Jakarta–Aceh melalui jadwal reguler maskapai Garuda Indonesia.  Proses pemulangan ini merupakan permintaan dari warga Aceh yang berada di Yaman. Pemerintah Indonesia kemudian memfasilitasi mereka terutama yang tinggal di daerah kurang aman seperti Sana’a.

Kepulangan mereka ke Serambi Mekkah dijemput Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mahyuzar, Kadis Sosial Aceh Bukhari Aks, dan Kepala Kantor Perwakilan Aceh di Jakarta Badri Ismail. Selanjutnya Asisten I Sekda Aceh Dr Iskandar Gani ‘menyerahkan‘ kepada pihak keluarga masing-masing, yang juga turut menunggu di ruang VIP bandara SIM.

Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mahyuzar menjelaskan, proses pemulangan ini atas kerjasama KBRI di Sana’a dengan otoritas terkait di Yaman. Pemulangan ini dilaksanakan sebagai tanggapan KBRI Sana’a atas permintaan dari sebagian WNI di Yaman kepada pemerintah untuk memfasilitasi kembali ke Tanah Air.

“Mereka dipulangkan karena permintaan individual terkait situasi terakhir di Yaman, dan pemulangan warga Aceh ini difasilitasi oleh Kemlu bekerja sama dengan Pemerintah Aceh,” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mahyuzar.

Sebelumnya diberitakan, perkembangan situasi di Yaman semakin tidak kondusif setelah kelompok milisi Al-Houthi mengambil alih pemerintahan dan juga menguasai ibu kota Sana’a. Pemerintah RI mengkhawatirkan situasi politik yang terus berkembang itu akan menciptakan krisis keamanan yang dapat memakan korban sipil, terutama WNI yang berada di sana. Menurut data Kementerian luar negeri RI, saat ini jumlah WNI di Yaman lebih dari 4 ribu orang, sebagian besar mereka adalah pelajar dan mahasiswa dengan jumlah sekitar 2.686 orang dan sekitar 1.488 orang buruh. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.