KEUMALA | ACEHKITA.COM — Para pengecer di Kecamatan Keumala menjual bahan bakar minyak seharga Rp7.000 per liter. Padahal, harga resmi HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah hanya Rp5.000.
Mahalnya harga jual eceran BBM di Kecamatan Keumala disebabkan pihak SPBU tidak mau menjual minyak kepada para pengecer menggunakan jeriken. Selain, disebabkan karena beberapa SPBU di Pidie belum memperoleh pasokan BBM secara normal dari Pertamina. Di Keumala sendiri, tidak ada SPBU.
“Saya kesulitan memperoleh minyak jenis Premium dari SPBU. Susah sekali sekarang, karena pihak SPBU melarang membeli minyak dalam jeriken,” kata Muslim, seorang pengecer BBM di Keumala, Pidie, Sabtu (10/12).
Hal serupa diakui pedagang lain. “Kami kadang harus menunggu sampai jam 3 malam untuk mendapatkan minyak,” kata seorang pedagang.
Harga tebus BBM di Keumala berkisar antara Rp6.000 hingga Rp7.000 per liter. Sebelumnya, minyak eceran hanya dijual Rp5.000 per liter. []