Banda Aceh – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, menyebutkan Provinsi Aceh bersama DKI Jakarta dan Papua sebagai daerah yang punya potensi kerawanan tinggi dalam Pilkada 2017 mendatang.
Wiranto menyebutkan, ada beberapa faktor yang memberikan potensi gangguan. Salah satunya adalah penyalahgunaan kewenangan pejabat serta benturan antara kontestan.
“Indeks kerawanan Pemilu itu sudah saya miliki,” kata Wiranto di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (24/11/2016) seperti dilansi laman CNN Indonesia. Karena itu, ia menginstruksikan supaya potensi kerawanan tersebut harus bisa dieliminasi sebelum pemilu berlangsung.
“Setiap daerah yang menyelenggarakan pilkada memiliki tingkat kerawanan berbeda. Antisipasi potensi keributan tersebut sebelum hari pemungutan suara,” ujar Wiranto.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Soedarmo, meminta seluruh masyarakat Aceh untuk membuktikan, bahwa Aceh bisa menyelenggarakan Pilkada damai, dan mematahkan argumen yang lahir dari survey Bawaslu, bahwa Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah rawan dalam penyelenggaraan pemilu mendatang.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk melawan tindak intimidasi dan tekanan yang berpotensi terjadi pada pemilihan kepala daerah serentak 2017.
“Masyarakat tidak usah takut, harus berani menentukan sikap dengan tidak takut dalam menghadapi intimidasi,” ujar Soedarmo saat temu wartawan di Meuligoe Aceh, Selasa (8/11/2016) beberapa pekan lalu. []
MH | CNN
