Friday, April 19, 2024
spot_img

Warga Sulap Pekarangan Rumah Jadi Area Parkir

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Selama berlangsungnya Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), ribuan warga Aceh memadati Banda Aceh untuk menyaksikan langsung even empat tahunan yang digelar di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh. Tingginya animo masyarakat yang berkunjung itu tentu membutuhkan banyak lahan parkir agar kendaraan tidak sembarawut.

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh sejumlah warga disekitar lokasi PKA untuk meraup rezeki. Mereka rela mengolah pekarangan rumah untuk dijadikan sebagai lokasi parkir. Kendaraan roda dua terlihat silih berganti parkir dilokasi yang telah dipersiapkan warga Lamprit itu. Sementara untuk kendaraan roda empat, warga menyiapkan lokasi parkir di pinggir jalan. Sehingga, kemacetan parah terjadi saat jam-jam sibuk.

Saban hari, warga yang menyulap pekarangan rumah menjadi lapak parkir ini mampu meraup rezeki sebesar Rp300.000 hingga Rp500.000 bahkan lebih. “Tergantung banyaknya pengunjunga yang hadir. Kadang lebih dari Rp500.000 kami dapat dalam sehari,” kata salah seorang penjaga parkir, Fahmi, Kamis (26/9/2013).

Untuk menjaga parkir ini, warga membagikan waktu dengan penghuni rumah lainnya. “Kalau saya tidak bisa jaga. Ada teman saya yang jaga. Nanti hasil yang kami dapat kami bagi sama,” jelas Fahmi.

Hal serupa juga diungkapkan warga lainnya, Maimunah. Ia juga menyulap pekarangan rumah seluas 3X3 meter milik saudaranya sebagai lokasi parkir. Ia memperoleh pendapatan lumayan besar saban hari.

“Hingga siang saja, sudah Rp35.ooo,” kata Maimunah. Selain jaga parkir, Maimunah juga berjualan di kios depan rumah tersebut.
Meskipun mendapat penghasilan tergolong lumayan, tapi mereka juga harus menyetor uang pajak sebesar Rp10.000 perhari kepada kampung setempat. “Kami harus nyetor juga untuk desa,” jelas Maimunah.

Sejak PKA dibuka pada 20 September 2013 silam, warga dari pelbagai daerah di Aceh memadati Banda Aceh untuk menyaksikan pameran budaya itu. Jalanan Banda Aceh terlihat dipenuhi kendaraan-kendaraan roda dua maupun roda empat dari pelbagai daerah. Meski jalan menuju PKA kadang mengalami macet parah, namun hal itu tidak menyurutkan minat warga untuk berkunjung ke anjongan PKA.

Pun demikian, sebagian besar warga yang hadir mengeluhkan tarif parkir yang mencapai Rp3000 untuk roda dua dan Rp5000 untuk kendaraan roda empat. Mahalnya tarif parkir yang ditetapkan masyarakat ini berbeda dengan yang telah ditentukan Dinas Perhubungan yaitu senilai Rp1.000 untuk sepeda motor dan Rp2.000 untuk mobil.

“Parkir di sini mahal kali. Kami kecewa karena mahalnya tarif parkir,” kata Rizal, salah seorang pengunjung.

Menurut Rizal, warga menyulap pekarangan rumah menjadi area parkir merupakan hal yang wajar. Hal itu disebabkan karena menjadi peluang bagi warga untuk memperoleh penghasilan. “Wajar saja itu. Kalau tidak dimanfaatkan sekarang, kapan lagi warga bisa memperolah penghasilan seperti ini,” ujarnya.[]

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,400SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU