BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Warga Kota Sabang ikut merasakan gempa berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang mengguncang Kepulauan Andaman, India, Senin (11/8) sekitar pukul 3.00 dinihari. Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, Amerika Serikat, sempat mengeluarkan peringatan akan terjadinya tsunami pascagempa itu. Namun, peringatan itu dibatalkan beberapa jam kemudian.
Putri, warga Kelurahan Kota Atas, Sabang, mengaku merasakan guncangan gempa sekitar pukul 3.00 WIB. “Saya terbangun dari tidur, karena merasakan gempa,” kata Putri saat dihubungi via telepon selular. “Gempa yang saya rasakan seperti terayun-ayun.”
Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh Syahnan mengatakan, gempa yang berpusat di laut Andaman, India, sempat dirasakan warga Aceh. Namun, “Pusat gempanya agak jauh dari Aceh, jadi tidak perlu dikhawatirkan. Memang, kalau gempa jauh bisa juga terjadi tsunami beberapa jam setelahnya,” kata Syahnan.
US Geological Survey (USGS) yang dipublikasikan melalui situs resminya menyebutkan, gempa yang berpusat di laut Andaman berkekuatan 7,6 SR, yang terjadi sekitar pukul 01.55 waktu setempat.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang bermarkas di Amerika Serikat sempat mengeluarkan informasi peringatan akan terjadinya tsunami. Daerah yang berpotensi tsunami akibat gempa ini yaitu Banda Aceh (Indonesia), Andaman Utara, Andaman Kecil, Port Blair, Nikobar Raya, Kakinada, Baleshwar (India). Pantai Phuket, Ko Phra Thong, Ko Tarutao (Thailand), dan Bangladesh, serta Myanmar juga menjadi daerah yang kemungkinan terjadinya tsunami.
Namun beberapa jam kemudian, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik ini membatalkan peringatan ini. “Pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya tsunami dibatalkan,” sebut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dalam buletin pembatalan yang dikirim ke media. []