JANTHO | ACEHKITA.COM — Pascapenggerebekan kamp pelatihan militer yang diduga milik kelompok Jemaah Islamiyah, masyarakat di Kecamatan Jantho, Aceh Besar, diperintahkan untuk kembali mengaktifkan ronda atau sistem keamanan lingkungan (Siskamling). Warga yang diwajibkan ronda yaitu yang mendiami desa di sekitar pegunungan Jalin.
Kepala Desa Suka Tani Muzakkir (42) mengatakan warga sudah sejak dua pekan lalu diwajibkan untuk ronda, yang dilakukan dengan sistem regu. Satu regu terdiri atas lima orang, kata Muzakkir, Kamis (11/3).
Menurut Marzuki, ronda ini diaktifkan lagi untuk meminimalisasi gerak kelompok Jemaah Islamiyah yang diduga mengadakan pelatihan militer di pegunungan Jalin. Akhir Februari lalu, polisi menggerebek tempat ini dan empat orang ditangkap.
Desa yang diwajibkan jaga malam yaitu Jalin, Data Cut, dan Desa Suka Tani.
Badriah, warga Desa Data Cut, mengatakan, warga tidak mengetahui jika pegunungan Jalin digunakan orang untuk pelatihan militer.
“Kami tidak curiga kalau ada orang luar naik ke pegunungan Jalin. Sebab di sana mereka biasanya berburu rusa dan mencari ikan keureuling,” kata Badriah kepada acehkita.com. []