Tim DVI Polda Aceh mengambil darah Badriah, 60 tahun, warga Paya Bakong, Aceh Utara, Jumat (11/9/2015). Anak Badriah, Nazaruddin, merupakan salah satu penumpang kapal karam di Sabak Bergam, Selangor Malaysia, Kamis (3/9/2015) dinihari. | FOTO: Radzie/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Jumlah warga Aceh yang meninggal dalam musibah kapal karam di perairan Sabak Bergam, Selangor, Malaysia, bertambah. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban yang berhasil diidentifikasi menjadi 25 orang meninggal.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Aceh Kombes dr Retnawan P menyebutkan, korban meninggal yang sudah berhasil diidentifikasi berdasarkan data ante-mortem dan post-mortem serta dokumen yang ditemukan pada korban berjumlah 25 orang.

“Total 25 jenazah yang sudah teridentifikasi dan rencana dipulangkan sampai besok,” kata Retnawan kepada wartawan di Posko Ante-Mortem DVI Polda Aceh, Jumat (11/9/2015).

Saat ini pihak DVI Polda Aceh terus mengumpulkan data-data korban, termasuk sampel DNA dari pihak keluarga yang akan dikirim ke tim DVI Mabes Polri yang tengah mengidentifikasi warga Indonesia di Malaysia.

Dari 25 jenazah yang berhasil diidentifikasi, 16 jenazah telah tiba di Aceh. Sedangkan sembilan lainnya dipulangkan malam ini dan besok (Sabtu).

DVI Polda Aceh terus mengimbau warga Aceh yang merasa anggota keluarganya menjadi korban kapal karam untuk melapor ke Posko Ante-Mortem Polda Aceh. “Sampai saat ini baru lima orang yang melapor merasa kehilangan anak atau saudaranya,” ujar Retnawan.

Polda Aceh membuka Posko Ante-Mortem di RS Bhayangkara Lamteumen sejak 5 September lalu. Tim ini bertugas mengumpulkan data korban semasa masih hidup, seperti ciri fisik, ciri khusus, tanda lahir, hingga properti yang sering digunakan korban.
“Kita akan bertugas sampai semuanya dinyatakan selesai,” kata Retnawan. []

FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.