BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan masyarakat mendatangi kantor Perwakilan Rakyat Kota Sabang, Kamis (5/10) pagi. Mereka menyatakan mosi tak percaya terhadap Walikota Sabang Munawar Liza dan menuntutnya mundur dari jabatannya.
Aksi diwarnai kericuhan antara petugas keamanan dan demontran. Keributan juga terjadi saat negosiasi antara demonstran dan walikota di ruang dewan.
Mosi tak percaya terhadap Walikota Sabang itu dimulai dengan orasi di depan gedung dewan.
Dalam orasinya massa menuntut Walikota mundur dari jabatannya karena dinilai gagal membawa perubahan bagi masyarakat dan Kota Sabang.
Usai berorasi massa berusaha masuk ke gedung dewan untuk menemui ketua dewan. Namun niat itu dihalangi blokade polisi yang telah siap berjaga sejak pagi.
Aksi saling dorong antara petugas dan massapun tak terhindari. Aksi baru berakhir setelah petugas mengizinkan massa menemui ketua DPRK.
Dalam pertemuan dengan 15 pewakilan dewan, massa meminta Ketua DPRK menghadirkan Walikota. Di hadapan walikota, massa melontarkan segala tuntutannya. Mereka menyatakan Munawarliza tak becus meski telah tiga tahun memimpin Sabang.
Sementara itu di hadapan massa tuntutan tersebut ditanggapi Walikota. Menurut Munawarliza tuntutan massa tak beralasan dan tidak rasional. Mendengar jawaban itu, massa pun panas dan mengakibatkan kericuhan di ruang sidang.
Massa yang kecewa dengan jawaban Walikota memaksa anggota dewan yang hadir menandatangani spanduk mosi tak percaya terhadap walikota.
Sebanyak 13 anggota dewan akhirnya terpaksa memenuhi permintaan itu. Puas dengan tuntutannya, massa akhirnya keluar dari ruang sidang. []