BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Upaya mengisi kemerdekaan dinilai sama dengan mengisi proses perdamaian. Jika ruang kosong tidak diisi, maka arti kemerdekaan tidak akan berarti apa-apa bagi masyarakat.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, usai memimpin peringatan detik-detik HUT RI ke-64, Senin (17/8), di Blang Padang, Banda Aceh.
Kata Nazar, ibarat proses perdamaian Aceh, makna kemerdekaan juga harus diisi dengan upaya membangun sumber daya manusia, sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik. Makna kemerdekaan adalah kebebasan dari kesulitan bernegara dan berbangsa. ”Merdeka juga bebas dari kemiskinan dan mampu mendapatkan kesejahteraan,” kata Nazar.
Meski sudah berusia enam puluh empat tahun, Indonesia masih dinilai kekurangan sumber daya manusia, khususnya dibidang politik. Kuantitas jumlah penduduk tidak menjamin kualitas sumber daya manusia. Setiap orang butuh rasa merdeka untuk bisa melaksanakan filosofi bernegara dan berbangsa. ”Makna merdeka juga untuk mencapai keadilan dan kemudahan, dan pertanyaan apakah saat ini indonesia sudah mencapai hal itu, tentu masih butuh waktu,” sebut Nazar.
Peringatan detik-detik proklamasi di Banda Aceh dipusatkan di Lapangan Blang Padang Banda Aceh dengan inspektur upacara Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, dan komandan upacara Letnan Kolonel (Kav) Iskandar, Danyon Kav 11/Serbu.
Suasana upacara berlangsung khidmat dan diikuti oleh unsur muspida dan siswa sekolah di Banda Aceh. []
