BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sekitar 30 mahasiswa berunjukrasa ke Mapolda Aceh, di Banda Aceh, Rabu (29/9), mendesak Polisi menuntaskan kasus penganiayaan Zulyaddin, aktivis di Subulussalam.
Kordinator aksi Fron Mahasiswa Menggugat (FMM), Safrizal mengatakan, Polisi harus mengusut tuntas dan menahan pelakunya agar memberi keadilan bagi korban dan masyarakat.
“Polisi harus mengusut dan membongkar aktor intelektual dibelakangnya, demi terciptanya kedamaian dan keadilan di masyarakat,” ujar dia.
Zulyaddin dari Komunitas Muda Subulussalam (KMAS) dianiaya saat berada di sebuah warung internet di Subulussalam, (23/9/2010). Penganiayaan itu diduga kuat buntut dari kritikannya kepada Pemerintah Kota Subulussalam yang dinilainya membiarkan judi toto gelap marak di sana.
Beberapa hari sebelum kejadian, Zulyadin ikut dalam rapat antar elemen masyarakat di Gedung Setdako Subulussalam, membahas masalah maraknya togel. Zulyadin saat itu melontarkan kritikan pedas terhadap Pemko yang dinilai tak becus.
Pengunjukrasa menilai penganiayaan terhadap Zulyadin bagian upaya membungkamnya yang selama ini kerap mengkritik Pemko.
Usai menyampaikan pernyataan sikap yang sekaligus meminta Polda Aceh mengambil alih kasus itu, jika jajaran Polres Aceh Singkil tak serius menanganinya, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.[]