Friday, April 26, 2024
spot_img

(Update) 25 Meninggal, Puluhan Luka, Belasan Tertimbun: BPBD Pidie Jaya

MEUREUDU | ACEHKITA.COM – Sedikitnya 25 warga Pidie Jaya, termasuk delapan anak-anak, meninggal dunia dan puluhan lainnya menderita luka-luka akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Aceh menjelang shalat Subuh, Rabu (7/12/2016).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, Puteh Manaf yang dihubungi acehkita.com menyebutkan bahwa selain para korban tewas dan luka-luka, terdapat belasan warga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

“Korban meninggal bisa saja bertambah karena data masih terus masuk ke posko dari beberapa kecamatan,” katanya.

Puteh menambahkan, para korban meninggal dunia diketahui dari pendataan di lapangan dan laporan dari sejumlah kecamatan yang ada di Pidie Jaya.

“Banyak bangunan, terutama rumah toko, di sepanjang jalan nasional Banda Aceh dan Medan, roboh. Belasan warga terkurung di bawah reruntuhan bangunan,” jelasnya.

Said Mulyadi, Wakil Bupati Pidie Jaya yang dihubungi terpisah menyatakan bahwa para korban meninggal umumnya akibat reruntuhan rumah toko.

Menurut dia, sampai saat ini korban luka sudah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Umum Meureudu dan Rumah Sakit Umum Sigli di Pidie — kabupaten tetangga Pidie Jaya.

“Korban tidak lagi ditangani di dalam, tapi di luar, karena dikhawartirkan gempa susulan,” katanya.

Said menyatakan bahwa RS Meureudu di Pidie Jaya sangat membutuhkan tenaga medis, terutama ahli bedah tulang karena banyak korban mengalami luka patah tulang akibat tertimpa bangunan yang runtuh.

“Sejauh ini tenaga medis yang ada sudah kewalahan menangani korban,” ujarnya.

Said memperkirakan korban luka-luka akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih terus dilakukan

“Kita sedang menunggu kedatangan tenaga medis dari Banda Aceh, Bireuen, dan juga dari Benar Meriah,” katanya.

Proses evakuasi para korban, menurut Said, terkendala ketersediaan alat berat untuk menggali reruntuhan bangunan yang ambruk.

Wartawan acehkita.com di lokasi melaporkan bahwa tim gabungan hingga saat ini masih mencoba mengevakuasi dua warga Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, yang tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya.

Kedua warga itu diketahui bernama Jailani Muhammad (48) dan istrinya Saidah (45). Rumah berlantai tiga rata dengan tanah.

Empat alat berat dikerah untuk membantu pencarian kedua korban. Tim baru saja membongkar kamar di lantai dasar. Namun, kedua korban belum terlihat.

“Kemungkinan saat kejadian, mereka tengah berlari ke luar untuk menyelamatkan diri, makanya tidak ada dalam kamar,” ujar seorang warga.

Hingga kini proses pencarian masih berlanjut. Rumah itu tepat berada di pinggir lintas nasional Medan – Banda Aceh. Kemacetan panjang terjadi di titik reruntuhan rumah. Karena banyaknya warga yang melihat proses pencarian.

Seperti diketahui bahwa gempa berkekuatan 6,5 SR menngguncang Aceh sekitar pukul 05:03 Wib. Akibatnya warga berhamburan keluar rumah akibat gempa yang dirasakan guncangannya hingga ke beberapa daerah di Aceh[]

HABIL RAZALI

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU