Thursday, April 25, 2024
spot_img

Umat Hindu Banda Aceh Rayakan Ritual Pangguni Uthiram

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Warga Banda Aceh pemeluk agama Hindu merayakan ritual keagamaan yang dinamakan dengan Maha Puja Pangguni Uthiram Thiruvila di Kuil Palani Andawa, Kampung Keudah, Kecamatan Kutaraja, Ahad (20/4/2014). Prosesi keagamaan itu menyedot perhatian warga Banda Aceh.

Radzie/ACEHKITA.COM
Radzie/ACEHKITA.COM

Ritual Maha Puja Pangguni Uthiram ini digelar sebagai bentuk perayaan keagamaan. Pada saat itu, umat Hindu memanjatkan puja-puji kepada Dewa Murugan sebagai wujud terimakasih. Pada ritual itu, warga juga melepaskan nazar dan mendoakan agar umat manusia –terutama di Aceh, bisa hidup dalam keadaan damai dan sejahtera.

Upacara Maha Puja Pangguni Uthiram itu dihadiri puluhan warga Banda Aceh keturunan Tamil, India. Mereka mendatangi Kuil Palani sejak pagi. Sebelumnya, pada Sabtu malam, umat Hindu juga menggelar ritual di kuil tersebut.

Pandita Shiwa Shri Jayabarkhy Gurukel menyebutkan, ritual Pangguni Uthira Thirivila ini dilakukan pada bulan Pangguni, penanggalan Hindu Tamil, atau sekitar April. “Pada saat itu orang India mengadakan upacara ritual ini,” sebut Pandita kepada wartawan, Ahad (20/4/2014).

Ritual ini juga digunakan umat Hindu untuk melepaskan nazar. Prosesi pelepasan nazar dilakukan dengan sejumlah cara, di antaranya menusuk diri dengan besi atau mencukur rambut.

Pantauan acehkita.com, sedikitnya empat orang pemeluk Hindu menusuk besi di bagian mulut dan badan. Ada juga di badannya digantung jeruk nipis. Prosesi menusuk anggota tubuh ini dilakukan di pinggir sungai Krueng Aceh Keudah. Ratusan warga terlihat memadati pinggir kali Krueng Aceh untuk menyaksikan prosesi ini.

Radzie/ACEHKITA.COM
Radzie/ACEHKITA.COM

Prosesi ini dipimpin Pandita, sembari membacakan doa-doa yang diyakini dikabulkan sang dewa, sembari menepung tawari para pelepas nazar. “Ada yang membayar nazar dengan menusuk diri maupun menusuk badannya. Semuanya menurut niat nazar masing-masing,” kata Pandita Gurukel.

Usai prosesi tusuk diri tersebut, umat Hindu berkeliling kota dengan berjalan kaki tanpa alas, mulai dari Jalan Cut Meutia-Teratai-Merduati dan berakhir di Kuil Palani Andawa di Keudah (jalan menuju Kampung Jawa).

Pandita Gurukel menyebutkan, selama prosesi itu umat Hindu meminta agar masyarakat Aceh berada dalam kemakmuran dan jauh dari marabahaya. “Agar semua masyarakat bisa hidup bahagia bersama dengan multietnis yang kita miliki,” ujarnya.

Ritual itu berjalan lancar, meski tanpa pengamanan ketat aparat kepolisian. Warga dari lintas agama menyaksikan ritual tersebut dengan tertib. Apalagi, ritual itu juga diiringi dengan atraksi barongsai. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU